Warga Distrik Muting, Kabupaten Merauke dilaporkan terancam kelaparan, akibat kondisi jalan dari Merauke ke daerah tersebut mengalami kerusakan berat. Jalan tersebut merupakan jalan nasional yang selama ini digunakan untuk menyuplai bahan makanan ke daerah itu.
"Kami mohon agar masalah ini disuarakan lewat media bahwa kami warga di Muting saat ini terancam kelaparan,''kata salah seorang warga setempat yang juga Kelapa Sekolah SMAN I Muting, Adolof kepada Cenderawasih Pos, melalui saluran telepon satelit, Senin (16/3), kemarin.
Menurut Adolf, untuk beras 15 kg yang selama ini dijual Rp 60 ribu, kini sudah Rp 150 ribu. ''Itupun masih sulit kita peroleh,''katanya. Sementara umbi-umbian yang ditanam masyarakat selalu diserang oleh babi hutan. ''Sekarang warga tinggal harapkan sagu,"tandasnya. Selain harga beras tersebut melonjak naik dan sulit diperoleh, menurut dia, BBM juga sulit diperoleh. Jika ada, harganya mencapai Rp 12.000 perliternya.
Kelangkaan beras dan BBM tersebut, terang Adolf terjadi akibat jalan dari Merauke ke Muting yang merupakan jalan nasional saat ini mengalami kerusakan berat khususnya di musim hujan, karena kendaraan yang selama ini membawa barang kebutuhan pokok sangat sulit tembus ke sana.
Dia berharap, kondisi yang dialami masyarakat di daerah tersebut dapat segera menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke sehingga ancaman kelaparan itu segera teratasi. Apalagi, dalam menghadapi Pemilu saat ini, dia mengharapkan jangan sampai kondisi yang dialami warga saat ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab.(ulo)
Sumber : Cenderawasih Pos
"Kami mohon agar masalah ini disuarakan lewat media bahwa kami warga di Muting saat ini terancam kelaparan,''kata salah seorang warga setempat yang juga Kelapa Sekolah SMAN I Muting, Adolof kepada Cenderawasih Pos, melalui saluran telepon satelit, Senin (16/3), kemarin.
Menurut Adolf, untuk beras 15 kg yang selama ini dijual Rp 60 ribu, kini sudah Rp 150 ribu. ''Itupun masih sulit kita peroleh,''katanya. Sementara umbi-umbian yang ditanam masyarakat selalu diserang oleh babi hutan. ''Sekarang warga tinggal harapkan sagu,"tandasnya. Selain harga beras tersebut melonjak naik dan sulit diperoleh, menurut dia, BBM juga sulit diperoleh. Jika ada, harganya mencapai Rp 12.000 perliternya.
Kelangkaan beras dan BBM tersebut, terang Adolf terjadi akibat jalan dari Merauke ke Muting yang merupakan jalan nasional saat ini mengalami kerusakan berat khususnya di musim hujan, karena kendaraan yang selama ini membawa barang kebutuhan pokok sangat sulit tembus ke sana.
Dia berharap, kondisi yang dialami masyarakat di daerah tersebut dapat segera menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke sehingga ancaman kelaparan itu segera teratasi. Apalagi, dalam menghadapi Pemilu saat ini, dia mengharapkan jangan sampai kondisi yang dialami warga saat ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu yang tidak bertanggung jawab.(ulo)
Sumber : Cenderawasih Pos