Perhatian Pemerintah Daerah (Pemda) Asmat, Papua bagi mahasiswa yang sedang mengenyam pendidikan di berbagai jenjang pendidikan terus didukung baik yang ada di Papua maupun yang ada di luar Papua.
Demikian dikatakan Asisten III Pemda Asmat, Elmas Imanuel kepada wartawan usai membuka Konggres Mahasiswa-Pelajat Asmat Se-Indonesia di Aula Museum Taman Budaya Waena, Jayapura, Jumat (13/3).
Lanjut Imanuel, bantuan Pemda tersebut berupa uang saku, SPP maupun beras. Dengan jumlah yang tidak terlalu banyak namun ini adalah bentuk kepedulian Pemda Kabupaten Asmat dalam membantu mahasiswa dan pelajar dalam peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).Diakui Imanuel bahwa memang ada keluhan dari mahasiswa dan pelajar tentang bantuan ini namun itu kendalanya pada mekanisme saja. Bahkan bantuan ini biasanya terlambat diberikan atau terlambat sampai di tangan mahasisiwa,"Atau mungkin saja kebutuhan mahasiswa tiba-tiba banyak namun yang kami kasih hanya sedikit. Jumlahnya telah ditetapkan dalam APBD," terang Imanuel.
"Semua masalah yang mahasiswa alami, sepanjang mereka menyampaikan keluhan, kami dari Pemda tentu akan mengambil tindakan" jelasnya.Imanuel mengatakan, pelajar maupun mahasiswa tugasnya jelas untuk menuntut ilmu sesuai aturan yang diberlakukan dimana tempatnya menuntut ilmu. Untuk melakukan kegiatan-kegiatan non akademis juga ada aturan dari masing-masing lembaganya. "Silahkan saja bagi mahasiswa yang ingin terlibat dalam kegiatan non akademis yang penting tugas dalam menuntut ilmu tetap diutamakan dan ada ijin dari akademik," himbau Imanuel.
"Menurut saya jika ada mahasiswa yang lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan non akademik hal itumerupakan perbuatan yang keliru karena itu akan dapat memperlambat dan mengganggu dalam menyelesaikan pendidikanya," jelas Imanuel
Dijelaskan Imanuel, jika lebih mengutamakan hal-hal non akademis bisa saja target untuk mencapai jenjang pendidikan akan lebih lama. Misalnya saja jika seorang mahasiswa idealnya menyelesaikan Strata Satu (S1) selama empat tahun bisa menjadi enam bahkan lebih maka konsekuensinya adalah bahwa dengan waktu yang lama, ia akan membutuhkan biaya yang besar pula.
"Bagi siswa yang mendapat biaya pendidikan ada aturan, mereka ini dibiayai selama empat tahun dan jika lebih tetapi alasannya jelas, masih kami bantu. Namun jika hanya lebih mementingkan kegiatan non akademik, biaya pendidikan itu akan menjadi tanggung jawabnya sendiri," tegas Imanuel. (Yunus Paelo)
Sumber : Tabloid Jubi
Demikian dikatakan Asisten III Pemda Asmat, Elmas Imanuel kepada wartawan usai membuka Konggres Mahasiswa-Pelajat Asmat Se-Indonesia di Aula Museum Taman Budaya Waena, Jayapura, Jumat (13/3).
Lanjut Imanuel, bantuan Pemda tersebut berupa uang saku, SPP maupun beras. Dengan jumlah yang tidak terlalu banyak namun ini adalah bentuk kepedulian Pemda Kabupaten Asmat dalam membantu mahasiswa dan pelajar dalam peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).Diakui Imanuel bahwa memang ada keluhan dari mahasiswa dan pelajar tentang bantuan ini namun itu kendalanya pada mekanisme saja. Bahkan bantuan ini biasanya terlambat diberikan atau terlambat sampai di tangan mahasisiwa,"Atau mungkin saja kebutuhan mahasiswa tiba-tiba banyak namun yang kami kasih hanya sedikit. Jumlahnya telah ditetapkan dalam APBD," terang Imanuel.
"Semua masalah yang mahasiswa alami, sepanjang mereka menyampaikan keluhan, kami dari Pemda tentu akan mengambil tindakan" jelasnya.Imanuel mengatakan, pelajar maupun mahasiswa tugasnya jelas untuk menuntut ilmu sesuai aturan yang diberlakukan dimana tempatnya menuntut ilmu. Untuk melakukan kegiatan-kegiatan non akademis juga ada aturan dari masing-masing lembaganya. "Silahkan saja bagi mahasiswa yang ingin terlibat dalam kegiatan non akademis yang penting tugas dalam menuntut ilmu tetap diutamakan dan ada ijin dari akademik," himbau Imanuel.
"Menurut saya jika ada mahasiswa yang lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan non akademik hal itumerupakan perbuatan yang keliru karena itu akan dapat memperlambat dan mengganggu dalam menyelesaikan pendidikanya," jelas Imanuel
Dijelaskan Imanuel, jika lebih mengutamakan hal-hal non akademis bisa saja target untuk mencapai jenjang pendidikan akan lebih lama. Misalnya saja jika seorang mahasiswa idealnya menyelesaikan Strata Satu (S1) selama empat tahun bisa menjadi enam bahkan lebih maka konsekuensinya adalah bahwa dengan waktu yang lama, ia akan membutuhkan biaya yang besar pula.
"Bagi siswa yang mendapat biaya pendidikan ada aturan, mereka ini dibiayai selama empat tahun dan jika lebih tetapi alasannya jelas, masih kami bantu. Namun jika hanya lebih mementingkan kegiatan non akademik, biaya pendidikan itu akan menjadi tanggung jawabnya sendiri," tegas Imanuel. (Yunus Paelo)
Sumber : Tabloid Jubi