Setelah sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura di Dok II, akhirnya Mantan Gubernur Papua (dulu Irian Jaya,red), Izaac Hindom, Rabu (11/3) kemarin sekitar pukul 10.20 WIT tutup usia untuk kembali ke Yang Maha Kuasa. "Bapak meninggal tadi pagi di RSUD Dok II Jayapura karena mengalami infeksi di paru, sehingga fungsi paru tidak berjalan dengan baik," ucap salah seorang keluarga almarhum, Ricky Hindom saat ditemui di kediaman almarhum di Angkasapura, Distrik Jayapura Utara, siang kemarin.
Menurutnya, sebelum meninggal, almarhum telah menjalani perawatan di RSUD Dok II sejak Minggu (1/3) lalu. "Sebelum menjabat gubernur pada tahun 1983 hingga 1988, tahun 1980 hingga 1982 beliau menjabat sebagai wakil gubernur dan ketika Pak Busiri Suryowinnoto meninggal dunia, bapak (almarhum) kemudian menggantikan Pak Busiri menjadi gubernur (Irian Jaya)," tutur Ricky.
Almarhum yang lahir di Desa Adora, Kabupaten Fakfak tanggal 23 Desember 1930 ini meninggalkan tiga orang anak dan seorang cucu. Saat ditanya kapan akan dimakamkan, Ricky belum bisa memberikan kepastiannya, karena masih menunggu keluarga yang dari Fakfak. Namun untuk tempat pemakamannya direncanakan di Pemakaman Umum Abepura, di samping pemakaman istrinya.
Dari pantauan Cenderawasih Pos, jenazah almarhum tiba di rumah duka yang berada di Angkasapura itu sekitar pukul 12.50 WIT, karena sebelum dibawa pulang, jenazah terlebih dahulu dimandikan di rumah sakit.
Beberapa saat setelah itu, tamu-tamu mulai berdatangan dan di halaman rumah duka juga mulai dipasang tenda. Keluarga besar Universitas Sains dan Teknologi Jayapura juga nampak langsung berdatangan ke rumah duka, baik para dosen maupun mahasiswanya. (fud)
Sumber : Cenderawasih Pos
Menurutnya, sebelum meninggal, almarhum telah menjalani perawatan di RSUD Dok II sejak Minggu (1/3) lalu. "Sebelum menjabat gubernur pada tahun 1983 hingga 1988, tahun 1980 hingga 1982 beliau menjabat sebagai wakil gubernur dan ketika Pak Busiri Suryowinnoto meninggal dunia, bapak (almarhum) kemudian menggantikan Pak Busiri menjadi gubernur (Irian Jaya)," tutur Ricky.
Almarhum yang lahir di Desa Adora, Kabupaten Fakfak tanggal 23 Desember 1930 ini meninggalkan tiga orang anak dan seorang cucu. Saat ditanya kapan akan dimakamkan, Ricky belum bisa memberikan kepastiannya, karena masih menunggu keluarga yang dari Fakfak. Namun untuk tempat pemakamannya direncanakan di Pemakaman Umum Abepura, di samping pemakaman istrinya.
Dari pantauan Cenderawasih Pos, jenazah almarhum tiba di rumah duka yang berada di Angkasapura itu sekitar pukul 12.50 WIT, karena sebelum dibawa pulang, jenazah terlebih dahulu dimandikan di rumah sakit.
Beberapa saat setelah itu, tamu-tamu mulai berdatangan dan di halaman rumah duka juga mulai dipasang tenda. Keluarga besar Universitas Sains dan Teknologi Jayapura juga nampak langsung berdatangan ke rumah duka, baik para dosen maupun mahasiswanya. (fud)
Sumber : Cenderawasih Pos