Guna mengetahui komitmennya dalam menjalankan tugasnmya, Selasa (10/3), Cenderawasih Pos berkesempatan berbincang-bincang dengan Danlantamal XI Merauke Laksamana Pertama Lukman Sofyan di ruang kerjanya.
Kesan sulit ditemui ternyata tidak benar adanya. Itulah yang tampak saat Cenderawasih Pos bertatap langsung dengan Lantamal XI Merauke Lukman Sofyan. Bahkan, jenderal bintang satu ini mengaku senang jika dekat kalangan wartawan, sebab menurutnya, dengan wartawan (pers), kegiatan-kegiatan positif yang dilakukan dapat diangkat dan diketahui masyarakat secara luas.
Apalagi, keberadaan Lantamal XI Merauke yang baru ini perlu diangkat melalui media agar keberadaannya di tengah masyarakat semakin dikenal. ''Kami tahu bahwa Lantamal XI ini masih baru, mudah-mudahan melalui pers, masyarakat bisa lebih mengenal bahwa di bagian Selatan Papua atau di Merauke sudah ada Pangkalan Utama TNI AL,'' kata pria kelahiran Makassar 1957 ini di kantornya, Jalan Noari Merauke.
Ia juga berharap adanya dukungan masyarakat terhadap kehadiran Lantamal XI ini. Menurut Danlatamal, keberadaan Lantamal XI di Merauke ini, mempunyai nilai strategis, baik dari sisi pengamanan dan pertahanan wilayah laut maupun melindungi kekayaan sumber daya alam yang ada di laut dari aksi pencurian atau ilegal, seperti ilegal fishing, ilegal logging, penyelundupan barang terlarang maupun kejahatan tindak kriminal lainnya seperti pembajakan kapal dan kejahatan lainnya di laut.
Sebab, posisi wilayah kerja Lantamal XI, berbatasan langsung dengan negara PNG dan Australia. ''Dengan ditingkatkannya Lanal menjadi Lamtamal XI, diharapkan pengamanan di laut akan lebih maksimal,''terangnya.
Diakuinya, Lantamal XI yang baru diresmikan awal Januari 2009 itu masih terus dilakukan pembenahan secara bertahap, baik dari sisi personil maupun sarana prasaranya. ''Personil memang masih kurang. Salah satunya adalah Batalyon Pertahanan Pangkalan (Martinir),'' terangnya. Pihaknya, lanjut Danlantamal telah melakukan koordinasi dengan pihak Pemerintah Daerah untuk barak penempatan personil marinir yang akan didatangkan itu. Sebelumnya, tahun 2007 lalu, sekitar 70-an personil Marinir dan sejumlah peralatan perang berupa tank, telah didatangkan. Namun karena saat itu peresmian Lantamal XI tersebut mengalami penundaan beberapa kali, personil maupun tank yang ada ditarik kembali ke Surabaya.
Sekadar diketahui, saat masuk ke dalam markas , sesuai protap yang berlaku harus melapor terlebih dahulu ke bagian piket dan menyampaikan maksud serta dengan siapa akan bertemu. Jika tamu yang menggunakan kendaraan tidak boleh begitu langsung membawa kendaraanya. Kecuali itu seorang pejabat daerah. Saat itu Cenderawasih Pos terpaksa harus memarkir motor di bagian luar tepatnya di pinggir jalan.
''Saya minta khusus wartawan yang datang dengan motor, suruh masuk sampai di tempat parkir. Tadi saya lihat ada motor parkir di depan dan saya tanya jika itu wartawan punya. Kasihan jika mereka harus jalan kaki karena itu jauh,''pinta Danlantamal.(*)
Laporan: Yulius Sulo, Merauke
Sumber : Cenderawasih Pos