Fomensius Belo Ndiken yang sehari-harinya sebagai Satpam (scurity) pintu masuk proyek lahan pertanian milik Bupati Merauke Drs Johanes Gluba Gebze, Jalan Trans Irian Km, Wasur, ditemukan tewas, Kamis (12/3) sekitar pukul 07.30 WIT.
Korban ditemukan di belakang gudang penyulingan Nilam oleh dua karyawan pada lahan tersebut masing-masing, Nurhidayat (22) dan Dwi Supriyanto. Saat ditemukan, korban hanya menggunakan celana dalam warna hijau dan dalam posisi jongkok dengan kepala tertanam ke lubang bekas ban greder yang berlumpur dan penuh air.
Di sekitar jenazah itu juga ditemukan sebuah senter yang merupakan milik korban. Unit Identifikasi dari Reskrim Polres Merauke langsung melakukan olah TKP. Setelah itu, jenazah korban diangkat dari lumpur dan dari pemeriksaan seorang dokter di TKP menemukan adanya bekas luka kaki kuda di bagian leher kiri, bahu kiri dan rusuk kiri korban. Kuat dugaan, korban diinjak atau ditendang oleh kuda sebab di TKP, ditemukan bekas kaki kuda dan tumpukan kotorannya yang masih baru.
Bupati Merauke Drs Johanes Gluba Gebze yang berada di TKP mengakui jika salah satu dari kuda yang selama ini diperliharanya yakni yang berwarna putih cukup nakal. ''Kuda itu memang cukup nakal,''kata Bupati Gebze, ketika melihat bekas tendangan kuda di tubuh jenazah korban. Belum diketahui, alasan korban berada di belakang gudang tersebut. Sebab, menurut salah seorang karyawan bupati, Unang, sekitar pukul 24.00 WIT, Rabu (11/3), korban masih sempat membukakan pintu saat bupati akan masuk ke dalam lokasi lahan tersebut.
Setelah olah TKP, selanjut jenazah korban dievakuasi ke kamar mayat RSUD Merauke.Kapolres Merauke AKBP Hadi Ramdani, SH, didampingi Kasat Reskrim AKP Moch Rifai, SIK, ketika dikonfirmasi membenarkan ditemukannya jenazah tersebut. Dugaan sementara, lanjut Kapolres, korban meninggal karena ditendang atau diinjak kuda. Kendati demikian, tambah Kapolres, pihaknya tetap melakukan penyelidikan.
''Kita tetap melakukan penyelidikan atas ditemukannya korban ini,'' tambah Kapolres. Di tempat terpisah yakni di Kali Maro, sekitar pukul 15.00 WIT, juga ditemukan jenazah laki-laki yang hanyut dibawa arus naik. Jenazah warga Kelapa Lima bernama Elias Gebze tersebut pertama kalinya dilihat oleh sekitar 13 anak-anak yang sedang berada di atas jembatan di kali itu. (ulo)
Sumber : Cenderawasih Pos
Korban ditemukan di belakang gudang penyulingan Nilam oleh dua karyawan pada lahan tersebut masing-masing, Nurhidayat (22) dan Dwi Supriyanto. Saat ditemukan, korban hanya menggunakan celana dalam warna hijau dan dalam posisi jongkok dengan kepala tertanam ke lubang bekas ban greder yang berlumpur dan penuh air.
Di sekitar jenazah itu juga ditemukan sebuah senter yang merupakan milik korban. Unit Identifikasi dari Reskrim Polres Merauke langsung melakukan olah TKP. Setelah itu, jenazah korban diangkat dari lumpur dan dari pemeriksaan seorang dokter di TKP menemukan adanya bekas luka kaki kuda di bagian leher kiri, bahu kiri dan rusuk kiri korban. Kuat dugaan, korban diinjak atau ditendang oleh kuda sebab di TKP, ditemukan bekas kaki kuda dan tumpukan kotorannya yang masih baru.
Bupati Merauke Drs Johanes Gluba Gebze yang berada di TKP mengakui jika salah satu dari kuda yang selama ini diperliharanya yakni yang berwarna putih cukup nakal. ''Kuda itu memang cukup nakal,''kata Bupati Gebze, ketika melihat bekas tendangan kuda di tubuh jenazah korban. Belum diketahui, alasan korban berada di belakang gudang tersebut. Sebab, menurut salah seorang karyawan bupati, Unang, sekitar pukul 24.00 WIT, Rabu (11/3), korban masih sempat membukakan pintu saat bupati akan masuk ke dalam lokasi lahan tersebut.
Setelah olah TKP, selanjut jenazah korban dievakuasi ke kamar mayat RSUD Merauke.Kapolres Merauke AKBP Hadi Ramdani, SH, didampingi Kasat Reskrim AKP Moch Rifai, SIK, ketika dikonfirmasi membenarkan ditemukannya jenazah tersebut. Dugaan sementara, lanjut Kapolres, korban meninggal karena ditendang atau diinjak kuda. Kendati demikian, tambah Kapolres, pihaknya tetap melakukan penyelidikan.
''Kita tetap melakukan penyelidikan atas ditemukannya korban ini,'' tambah Kapolres. Di tempat terpisah yakni di Kali Maro, sekitar pukul 15.00 WIT, juga ditemukan jenazah laki-laki yang hanyut dibawa arus naik. Jenazah warga Kelapa Lima bernama Elias Gebze tersebut pertama kalinya dilihat oleh sekitar 13 anak-anak yang sedang berada di atas jembatan di kali itu. (ulo)
Sumber : Cenderawasih Pos