Buah merah atau dalam bahasa Nduga disebut Marengge kini Go International dengan nama Fruits of Paradise (FoP). Buah merah ini sedang diikutkan dalam salah satu pameran di Tokyo-Jepang yang berlangsung selama tiga hari yakni 11-13 Maret 2009. Beberapa produk yang bahan bakunya berasal dari Buah Merah asal Mimika diperkenalkan kepada dunia.
Ketua Biro Lembaga Adat Amungme (Lemasa) Tomas Wanmang mengatakan kepada JUBI di Timika, Kamis (12/3) Fruits of Paradise (FoP) hadir di.pameran yang diselenggarakan M&K Industries Inc tersebut diikuti sejumlah negara. Kata Wanmang, beberapa produk yang bahan baku dari buah merah asal Mimika sudah diolah menjadi obat, kosmetik, sampho dan sabun dan sudah diproduksi di Jepang oleh M&K Laboratories Inc.
"Dengan adanya pengenalan produk buah merah ini secara internasional, sehingga keaslian dari buah ini harus dipelihara oleh semua masyarakat yang berdiam di dusun buah merah. Sehingga jangan sampai ada yang dipalsukan oleh orang lain yang belum tentu, mengenal dengan baik apa itu buah merah," kata Wanmang.
Selain kosmetik dan sabun serta sampo, lanjut Wanmang, beberapa produk yang ikut dalam pameran di Jepang adalah perpaduan antara sari buah merah yang sudah difermentasi dengan Jamur Lingsi dari China menjadi obat anti toksin, yang dapat mengobat lever.
Bahkan hasil permentasi ini dapat diminum seperti minuman alkohol dengan takaran yang sudah diukur sehingga tak memabukkan sebab sekali minum hanya 5 cc. Kerjasama dengan pihak Jepang dan Lemasa sudah terjadi dengan adanya produksi bermacam obat dari buah merah, sehingga ke depan minyak buah merah atau sari buah merah, sesudah dimasak akan dikirim ke Balai Besar Industri Agro (BBIA) di Bogor dan sesudah lulus tes, baru dikirimkan ke Jepang untuk diproduksi. Pada April mendatang, Profesor Ishigaki akan mengunjungi Jila, Jita dan Agimuga di Mimika serta kampung dan dusun proksen buah merah.
"Profesor ini akan bekerja sama juga dengan Universitas Indonesia dan IPB Bogor, dan BBIA dan akan datang sendiri ke Timika. Ini satu kesempatan sehingga semua masyarakat dapat memanfatkannya, agar nilai dari buah merah yang tumbuh alami di alam Mimika tetap terjaga jangan sampai ada yang memalsukannya," jelas Wanmang. ( John Pakage)
Sumber : Tabloid Jubi
Ketua Biro Lembaga Adat Amungme (Lemasa) Tomas Wanmang mengatakan kepada JUBI di Timika, Kamis (12/3) Fruits of Paradise (FoP) hadir di.pameran yang diselenggarakan M&K Industries Inc tersebut diikuti sejumlah negara. Kata Wanmang, beberapa produk yang bahan baku dari buah merah asal Mimika sudah diolah menjadi obat, kosmetik, sampho dan sabun dan sudah diproduksi di Jepang oleh M&K Laboratories Inc.
"Dengan adanya pengenalan produk buah merah ini secara internasional, sehingga keaslian dari buah ini harus dipelihara oleh semua masyarakat yang berdiam di dusun buah merah. Sehingga jangan sampai ada yang dipalsukan oleh orang lain yang belum tentu, mengenal dengan baik apa itu buah merah," kata Wanmang.
Selain kosmetik dan sabun serta sampo, lanjut Wanmang, beberapa produk yang ikut dalam pameran di Jepang adalah perpaduan antara sari buah merah yang sudah difermentasi dengan Jamur Lingsi dari China menjadi obat anti toksin, yang dapat mengobat lever.
Bahkan hasil permentasi ini dapat diminum seperti minuman alkohol dengan takaran yang sudah diukur sehingga tak memabukkan sebab sekali minum hanya 5 cc. Kerjasama dengan pihak Jepang dan Lemasa sudah terjadi dengan adanya produksi bermacam obat dari buah merah, sehingga ke depan minyak buah merah atau sari buah merah, sesudah dimasak akan dikirim ke Balai Besar Industri Agro (BBIA) di Bogor dan sesudah lulus tes, baru dikirimkan ke Jepang untuk diproduksi. Pada April mendatang, Profesor Ishigaki akan mengunjungi Jila, Jita dan Agimuga di Mimika serta kampung dan dusun proksen buah merah.
"Profesor ini akan bekerja sama juga dengan Universitas Indonesia dan IPB Bogor, dan BBIA dan akan datang sendiri ke Timika. Ini satu kesempatan sehingga semua masyarakat dapat memanfatkannya, agar nilai dari buah merah yang tumbuh alami di alam Mimika tetap terjaga jangan sampai ada yang memalsukannya," jelas Wanmang. ( John Pakage)
Sumber : Tabloid Jubi