Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri I Tanah Miring yang berada di SP 7, Dstrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, kini menjadi sekolah mandiri. Disebut mandiri, karena siswa-siswi yang ada di sekolah tersebut tidak lagi membayar uang sekolah dan praktek, biaya operasional sekolah selain diperoleh dari bantuan pemerintah juga diperoleh dari hasil usaha sekolah.
"Sejak 4 tahun lalu hingga saat ini tidak ada pungutan lagi kepada siswa. Kecuali yang dibeli oleh siswa, seragam sekolah dan buku tulis,"kata Kepala Sekolah SMKN I Tanah Miring, Drs Youri Runtu Nuwu didampingi Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan dan Lingkungan Hidup, Adrianus, SP, kepada Cenderawasih Pos, Sabtu (24/1). Selain memiliki 2 market mini sebagai sumber pendapatan untuk operasional, sekolah kejuruan yang mempunyai 2 program jurusan ini yakni budidaya tanaman dan budidaya ternak, juga beternak ayam potong, ternak sapi yang jumlahnya mencapai 16 ekor, budidaya ikan serta menanam padi.
Menurut Youri, pada musim tanam Tahun 2008, pihaknya telah menanam padi seluas 3 hektar dan menghasilkan 15 ton beras, menanam dengan cara sistem SRI yakni hanya menanam 1 pohon benih tapi menghasilkan anakan yang cukup banyak. "Pada musim tanam ini, lahan yang akan kami tanami lebih luas lagi yakni kurang lebih 7 hektar,"ungkapnya. Kurang lebih 3 ha diantaranya akan kerja sama dengan Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Merauke, 3 ha lainnya yang sudah digarap tahun lalu dan 1 ha yang ada di sekitar kompleks sekolah. Pihaknya, lanjut dia, juga didukung dengan 6 unit hand traktor, 3 unit diantaranya merupakan swakelola sedangkan 3 unit lainnya merupakan bantuan Pemda Merauke dalam mendukung keberadaan sekolah kejuruan tersebut. ''Dalam waktu dekat ini, kami juga akan menperoleh 1 unit truk. Bupati sudah janji akan memberikan bantuan itu kepada kami,"ungkap Youri.
Diakui, sistem belajar yang digunakan yakni 70:30. Artinya 70 persen penerapan praktek lapangan sedangkan 30 persen lainnya merupakan teori, hal itu dimaksudkan agar siswa lebih banyak waktu melakukan praktek di lapangan sehingga saat lulus nanti, yang bersangkutan sudah memiliki ilmu dan kemampuan dalam bidang budi daya tanaman dan dan budidaya ternak. ''Yang paling penting para lulusan mampu secara mandiri,'' tambahnya. (ulo)
Sumber : Cendrawasih Pos
"Sejak 4 tahun lalu hingga saat ini tidak ada pungutan lagi kepada siswa. Kecuali yang dibeli oleh siswa, seragam sekolah dan buku tulis,"kata Kepala Sekolah SMKN I Tanah Miring, Drs Youri Runtu Nuwu didampingi Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan dan Lingkungan Hidup, Adrianus, SP, kepada Cenderawasih Pos, Sabtu (24/1). Selain memiliki 2 market mini sebagai sumber pendapatan untuk operasional, sekolah kejuruan yang mempunyai 2 program jurusan ini yakni budidaya tanaman dan budidaya ternak, juga beternak ayam potong, ternak sapi yang jumlahnya mencapai 16 ekor, budidaya ikan serta menanam padi.
Menurut Youri, pada musim tanam Tahun 2008, pihaknya telah menanam padi seluas 3 hektar dan menghasilkan 15 ton beras, menanam dengan cara sistem SRI yakni hanya menanam 1 pohon benih tapi menghasilkan anakan yang cukup banyak. "Pada musim tanam ini, lahan yang akan kami tanami lebih luas lagi yakni kurang lebih 7 hektar,"ungkapnya. Kurang lebih 3 ha diantaranya akan kerja sama dengan Dinas Tanaman Pangan Kabupaten Merauke, 3 ha lainnya yang sudah digarap tahun lalu dan 1 ha yang ada di sekitar kompleks sekolah. Pihaknya, lanjut dia, juga didukung dengan 6 unit hand traktor, 3 unit diantaranya merupakan swakelola sedangkan 3 unit lainnya merupakan bantuan Pemda Merauke dalam mendukung keberadaan sekolah kejuruan tersebut. ''Dalam waktu dekat ini, kami juga akan menperoleh 1 unit truk. Bupati sudah janji akan memberikan bantuan itu kepada kami,"ungkap Youri.
Diakui, sistem belajar yang digunakan yakni 70:30. Artinya 70 persen penerapan praktek lapangan sedangkan 30 persen lainnya merupakan teori, hal itu dimaksudkan agar siswa lebih banyak waktu melakukan praktek di lapangan sehingga saat lulus nanti, yang bersangkutan sudah memiliki ilmu dan kemampuan dalam bidang budi daya tanaman dan dan budidaya ternak. ''Yang paling penting para lulusan mampu secara mandiri,'' tambahnya. (ulo)
Sumber : Cendrawasih Pos

Artikel 