Para pemilik kapal khususnya nelayan tradisional dan kapal-kapal kecil yang sering beroperasi ke pedalaman dan kabupaten pemekaran diberi warning (peringatan) untuk sementara tidak melakukan aktivitasnya atau berlayar, mengingat cuaca di sekitar Laut Selatan Papua atau Arafura tidak baik atau buruk.
Kepala Badan Metereologi dan Fisika Kabupaten Merauke Philip Mustamu mengatakan, pihaknya telah menyampaikan hal itu kepada masyarakat khususnya nelayan dan para pemilik kapal-kapal kecil yang sering melakukan perjalanan laut ke pedalaman untuk sementara mengurungkan niatnya berlayar karena cuaca di Merauke dan Laut Merauke kurang bagus.
Disebutkan, saat ini kecepatan angin mencapai antara 10-25 knot, dengan tinggi gelombang diperkirakan antara 2-4 meter. Menurut Philip Mustamu, dengan kecepatan angin dan tinggi gelombang tersebut sangat riskan atau berbahaya bagi keselamatan pelayaran.
Disinggung tingginya air pasang laut yang kini menggenangi sejumlah rumah ada di sekitar pantai maupun pinggir kali, kata dia, hal itu merupakan pasang surut air laut dan bukan tsunami. ''Jika waktunya pasang dia akan pasang dan jika surut akan surut,'' jelasnya kepada Cenderawasih Pos saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin. Namun yang perlu diwaspadai, jelas dia, jika pada saat terjadi air pasang laut disertai dengan hujan dan angin laut yang sangat kencang. ''Karena itu akan terjadi gelombang yang cukup besar, sehingga yang harus kita waspadai adalah gelombang pasang itu,'' terangnya.
Cuaca buruk yang sering terjadi itu, membuat pengiriman bahan kebutuhan pokok maupun BBM ke daerah pedalaman maupun kabupaten pemekaran mengalami hambatan. Seperti yang kini dialami masyarakat ibukota Kabupaten Mappi saat ini dimana stok BBM kian menipis menyebabkan pihak agen menerapkan sistem pembagian jatah. (ulo)
http://www.cenderawasihpos.com/detail.php?id=23298&ses=