Kepala Kampung Sumber Harapan Donatus Manu yang ditemui secara terpisah mengatakan bahwa dirinya hingga kini belum melakukan pengurusan IMB, pasalnya proses sosialisasi IMB hanya dilakukan secara maraton sehingga warga belum paham benar tentang bagaimana proses pengurusan IMB. “Memang sudah ada sosialisasi, namun kesannya tergesa-gesa, sosialisasi ke tiap KK belum pernah dilakukan sehingga warga pun belum berani mengurus IMB”, kata Donatus.
Hal serupa diamini oleh Sumardi yang merupakan Kepala Kampung Waninggap Miraf. Dirinya mengatakan bahwa hanya sebagian kecil warga yang baru mengurus IMB dengan alasan belum tahu proses pengurusannya. “Hanya beberapa warga yang mengurus, itupun karena akan membangun tempat usaha jadi diuruslah IMB”, tuturnya.
Lain halnya dengan Suwondo, warga kampung Yasamulya. Ia mengatakan sudah pernah mengurus IMB, namun sayangnya ditolak dengan alasan petugas yang mengatakan bahwa sebaiknya pengurusan IMB dilakukan secara kolektif melalui kepala kampung. Sayangnya kepala kampung bersangkutan tak pernah melakukan pendataan terhadap warga hingga kini dalam pengurusan IMB. “Saya inginnya cepat-cepat punya IMB, tapi kalau harus melalui kepala kampung belum tentu prosesnya cepat. Sekarang saja belum ada gerakan”, keluhnya. Dirinya berharap agar pemerintah tidak membuat prosedur berbelit-belit dalam pengurusan IMB yang diusulkan warga.