Tingkat penjualan aliran listrik kepada konsumen di daerah ini terbilang masih rendah dan berkisar antara 7 – 8 persen dari total 26 persen penjualan yang ditargetkan. Begitu pula daftar tunggu calon pelanggan juga masih tergolong tinggi, tercatat hingga bulan November 2008, masih terdapat sekitar 2800 orang yang belum bisa terlayani.
Hal ini dikemukakan Kepala PT.PLN Persero Cabang Merauke Suprapto saat ditemui diruang kerjanya kemarin (1/12). Menurutnya, pembangunan pembangkit listrik tenaga gratifikasi batu bara ini sudah terealisasi, maka diharapkan kebutuhan listrik warga di daerah ini dapat terpenuhi termasuk keterlambatan penjualan kepada konsumen dapat dicapai selama kurun waktu tiga tahun. Selain itu, untuk mengcover tingkat penjualan sebesar 26%, pihaknya akan menyewa mesin pembangkit yang berkapasitas 2000 KW. “Untuk pengadaan mesin tersebut, sementara ini dalam proses negosiasi dengan kantor wilayah”, ujarnya.
Ditanya mengenai kelanjutan pembangunan pembangkit listrik tenaga gratifikasi batu bara ini, Suprapto mengharapkan paling cepat pertengahan tahun 2009 sudah dapat beroperasi. Namun jika terkendala ditengah jalan, pembangunan pembangkit listrik yang membutuhkan batubara sebanyak 7 ton perbulan ini akan rampung paling lambat akhir 2009. “Kita harapkan tahun ini bisa dibayarkan biaya pelepasan tanah adat, karena perizinan dari Bupati dan AMDALnya sudah keluar”, tandasnya.
Silahkan berikan komentar melalui Facebook. Jangan lupa login dulu melalui akun facebook anda. Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel atau berita yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan radarmerauke.com dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.