SURYA Online, MERAUKE - Tepuk tangan penumpang dan direksi Sriwijaya Air riuh di dalam kabin pesawat Boeing 737-800, saat pesawat dengan nomor penerbangan SJ 600 mendarat di Bandara Mupah, Merauke, Papua, Jumat (4/10/2013). Sebelumnya, pesawat sempat singgah di Bandara Mozes Kilangin, Timika dan Sentani, Jayapura.
Per 3 Oktober 2013, maskapai Sriwijaya Air akhirnya mulai melayani rute penerbangan Jakarta-Makassar-Timika-Jayapura-Merauke. Adapun rute penerbangan akan dilakukan setiap hari sekali dengan jam keberangkatan dari Jakarta pukul 23.15 WIB dan tiba di Merauke pukul 11.30 WIT. Untuk keberangkatan dari Surabaya, pesawat terhubung dari Makassar dengan jadwal penerbangan dari Surabaya pukul 21.50 WIB.
Presdir Sriwijaya Air, Chandra Lie mengatakan, pembukaan rute ini menjadi pelengkap rute penerbangan Sriwijaya Air untuk mendekatkan jarak antarpulau di seluruh Indonesia. Ini juga sesuai dengan visi misi perusahaan yang berkeinginan merajut berbagai wilayah dari Aceh hingga Merauke dalam hitungan jam.
“Sriwijaya Air akan memberikan pelayanan yang terbaik, sehingga bisa mengakomodasi keinginan dan kebutuhan pelanggan, khususnya pada rute ke Timika dan Merauke ini,” kata Chandra Lie, saat mengikuti penerbangan perdana, pekan lalu.
Chandra Lie juga mengungkapkan rasa bangganya, karena mendapat kepercayaan dari Pemda dan masyarakat setempat, dengan pemberian izin penerbangan ini. Pesawat Boeing 737-800 berkapasitas 176 kursi, terdiri dari delapan kursi kelas eksekutif dan 168 kursi kelas ekonomi.
Sementara Bupati Mimika, Abdul Muis mengatakan, kehadiran rute baru itu akan berdampak positif bagi trasportasi masyarakat. Hal itu dibenarkan Noor (35), salah satu penumpang yang ikut merasakan rute perdana dari Timika ke Merauke. "Sekarang masyarakat Papua punya pilihan trasportasi udara lebih banyak menuju daerah Papua lainnya" ujarnya.
Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air Agus Soedjono mengatakan bahwa penerbangan ke Timika dan Merauke sengaja diberangkatkan pada tengah malam karena ini merupakan unproductive time. Artinya, pelanggan bisa berangkat saat waktu tidak produktif (malam hari) dan setelah tiba di kota tujuan dapat langsung beraktivitas.
Distrik Manager Sriwijaya Air Surabaya, Hendrik Ardiansah meyakini potensi pasar untuk penumpang menuju Timika dan Merauke sangat besar. "Saat penerbangan perdana menuju Timika dan Merauke ada 20 penumpang dari Surabaya," katanya.