Radar Merauke menyajikan informasi terkini tentang berbagai peristiwa yang terjadi di kota Merauke dan wilayah Papua Selatan umumnya.
UPDATE!! Berita di Radar Merauke dapat dibaca langsung lewat Smartphone Android! Baca fiturnya DISINI atau Download aplikasinya disini : LINK Download Android RadarMeraukeCom.APK !!! Baca berita Via Opera Mini Atau Browser Handphone (Blackberry/Iphone/Symbian) : http://www.radarmerauke.com/?m=1 .

Wednesday 9 October 2013

Mappi Terancam HIV/AIDS, Kayu Gaharu jadi Alat Bayar Transaksi Seks

[MAPPI] Kabupaten Mappi di Papua, yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Merauke pada tahun 2002, kini terancam masalah HIV/Aids yang serius. Jumlah pengidap HIV/AIDS kini tercatat 99 kasus, dari total 86.209 jiwa penduduk. Jumlah itu bisa lebih besar karena diduga masih banyak yang belum tercatat.

Dari 99 kasus HIV/AIDS, 20 di antaranya sudah meninggal dunia. Pengidap terbanyak dari warga lokal dan berusia produktif. Saat ini ada 10 pengidap HIV yang mengkonsumsi ARV (Anti Retro Virus).

Dalam urutan pengidap terbanyak HIV/AID di Papua, Mappi tidak termasuk kabupaten lima besar. Namun belakangan ini, perkembangannya sangat pesat, apalagi sejak tahun 2001 lalu, terjadi fenomena tanaman gaharu, yakni transaksi seks menggunakan alat bayar kayu gaharu, yang harganya cukup mahal.

Menurut pengamatan SP sepanjang pekan lalu, para pria pencari kayu gaharu di hutan, bukan saja penduduk lokal, tetapi para pendatang.

Sekali masuk hutan, hasil yang diperoleh cukup memuaskan, bisa senilai Rp 40 juta. Harga kayu gaharu rata-rata Rp 2 juta-6 juta/kg, bergantung pada kualitasnya. Tanaman gaharu ada yang tumbuh sendiri di hutan dan ada pula yang ditanam oleh warga setempat.

Di tengah usaha mencari kayu, para pria itu mencari wanita-wanita penduduk lokal maupun pendatang untuk pemuas seks. Transaksi seks pun terjadi dengan alat tukar kayu gaharu.

Volume kayu yang diperoleh wanita sekali transaksi seks, bergantung pada kesepakatan. Namun, tak sedikit wanita penjaja seks yang menikmati hasil yang memadai dari penjualan kayu gaharu, yang antara lain digunakan sebagai bahan pembuat obat dan parfum.

Tapi, di tengah uang yang berlimpah, ancaman HIV/Aids makin tinggi. Apalagi makin banyak pekerja seks komersial dari luar Mappi yang sengaja dibawa masuk ke hutan. Gaharu, sejenis kayu dengan bentuk dan warna yang khas, memiliki kandungan damar wangi, mewarnai sertiap transaksi seks.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Mappi, Silfester Sikteubun mengatakan, jumlah 99 pengidap HIV/AIDS tersebut ditemukan secara pasif, artinya pasien yang datang ke rumah sakit kemudian dilakukan test dan ditemukanlah hasilnya. “Andaikan dilakukan pencarian secara aktif, bisa saja jumlah tersebut jauh lebih besar,” katanya.

Estimasi tahun 2006 saja, diduga 1.000 pengidap HIV di kabupaten tersebut. Namun, hingga tahun 2013 jumlah yang terdata hanya 99 kasus. “Ini fenomena gunung es, jumlah yang tersembunyi jauh lebih besar dibanding yang terdata,” katanya.

Sosialisasi
Kurangnya sosialisasi kepada warga, mengakibatkan tidak munculnya kesadaran untuk memeriksakan diri. Hingga kini, hanya ada dua Lemba Swadaya Masyarakat (LSM) yang menangani HIV/AIDS di Mappi, itu pun tidak maksimal melakukan kegiatan karena bergantung pada ketersediaan dana dari KPAD (Komisi Penanggulangan HIV-AIDS Daerah) Kabupaten Mappi.

Kurangnya sosialisasi itu, tampak dari tidak ditemukannya satu lembar poster pun tentang HIV/AIDS di rumah sakit dan tempat-tempat umum di Kota Kepi, Ibukota Mappi. “Dulu, pernah ada tetapi karena sudah lama sehingga robek-robek,” kata Silfester. Warga yang ditanya pun tidak tahu soal HIV. “Tidak tau, tidak pernah dengar,” ujar Nober salah seorang warga di Kepi.

Tahun 2013 ini, Pemkab Mappi mulai lagi memprogramkan penanganan HIV/AIDS dengan melakukan pelatihan untuk konselor. “Dulu ada konselor, tetapi sudah pindah. Saat ini, kami mulai lagi melakukan pelatihan konselor untuk melakukan test HIV dan tindak lanjut penangannya,” kata Silfester. [154]
Share on :
Silahkan berikan komentar melalui Facebook. Jangan lupa login dulu melalui akun facebook anda. Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel atau berita yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan radarmerauke.com dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Ditulis Oleh : ~ Portal Berita Merauke

Artikel Mappi Terancam HIV/AIDS, Kayu Gaharu jadi Alat Bayar Transaksi Seks ini diposting oleh Portal Berita Merauke pada hari Wednesday 9 October 2013. Radar Merauke menyajikan informasi terkini tentang berbagai peristiwa yang terjadi di kota Merauke dan wilayah Papua Selatan umumnya. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Copyright berita dalam site ini milik pemilik berita: Kompas, Cenderawasihpos, Tabloid Jubi, Jaringan Pasificpost, Infopublik, Jaringan JPNN dll. Radar Merauke adalah web personal yang merangkum berita dari berbagai media.
 
© Copyright RadarMerauke.com | Portal Berita Merauke @Since 2008 - 2013 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Owner Template | Published by Owner Template and Owner
WWW.RADARMERAUKE.COM - PORTAL BERITA MERAUKE
( www.radarmerauke.me | www.radarmerauke.asia | Email : radarmerauke@gmail.com | radarmerauke@yahoo.com )

Radar Merauke menyajikan informasi terkini tentang berbagai peristiwa yang terjadi di kota Merauke dan wilayah Papua Selatan umumnya. Copyright berita dalam site ini milik pemilik berita: Kompas, Bintang Papua, Cenderawasihpos, Tabloid Jubi, Jaringan Pasificpost, Infopublik, suluhpapua, Jaringan JPNN dll. Radar Merauke adalah web personal yang merangkum berita dari berbagai media.