Merauke, 21/2 (Jubi)—Terhitung kurang lebih lima hari terakhir, petugas dari Badan SAR Merauke, masih berada di tengah hutan guna melakukan pencarian terhadap dua orang, yakni Diah dan Ifan, karyawan swasta yang hilang di tengah hutan di sekitar Kampung Selou, Distrik Muting, Kabupaten Merauke beberapa waktu lalu. Sampai sekarang, belum ada informasi pasti jika mereka telah ditemukan.
Kepala Operasional Badan SAR Merauke, Suparman saat ditemui tabloidjubi.com diruang kerjanya, Kamis (21/2) mengungkapkan, pihaknya telah menambah lagi beberapa personil untuk berangkat ke lokasi tersebut sekaligus melakukan pencarian. Dengan demikian, jumlah yang ada saat ini di tengah hutan mencapai 18 orang. “Memang sampai sekarang, belum ada informasi tentang keberadaan dua orang itu,” ujarnya.
Diakui jika pihaknya mengalami kesulitan untuk melakukan pendropingan logistik ke sana. Karena jangkauan ke sana sangatlah sulit dan harus membutuhkan waktu berhari-hari. Apalagi di tengah hutan belantara dan satu-satunya transportasi adalah pesawat. “Terus terang, kami juga merasa kawatir dengan keberdaaan staf disana, terutama bahan logistik makanan mereka sehari-hari,” tandasnya.
Ditambahkan, dirinya sudah mencari keberdaaan staf di Kota Merauke, namun kantornya selalu tertutup. Ada dua orang staf perusahan yang dikenal, tetapi mereka ikut dalam rombongan SAR melakukan pencarian di hutan. “Ya, kami ingin melakukan koordinasi agar bisa mencari solusi terbaik sehingga makanan dapat didroping lagi kesana. Kita tidak bisa melalui darat, karena medannya yang sangat sulit,” tuturnya.
Ditambahkan, dua orang itu, sudah hilang sejak tanggal 9 Pebruari2013 dan baru dilaporkan ke Kantor SAR Merauke tanggal 17 Pebruari. Dengan demikian, kurang lebih 20 hari, keberdaan dari mereka, belum dapat diketahui pasti. (Jubi/Ans)