Loyalitas Guru Ditantang Lewat Pengabdian di Kampung-Kampung

Merauke, Media Center - Pergantian Kepsek, Pengawas dan UPTD di Kabupaten Merauke, demi meningkatkan dan memperbaiki kualitas pendidikan. Mereka yang Selasa besok (4/12) dilantik, merupakan nama-nama hasil usulan dari Dinas Pendidikan ke BKD, lalu tahap akhir dikoreksi Bupati untuk disetujui. Meski pergantian jabatan dilakukan disaat ujian sekolah berlangsung, menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran, tidak akan mempengaruhi proses dan aktifitas belajar mengajar di sekolah-sekolah.

Diharapkan semua guru untuk dapat menerima keputusan Bupati dengan baik. Seyogyanya, sebagai Pegawai Negeri memiliki loyalitas tinggi dan mengutamakan pelayanan untuk masyarakat. Kepala Dinas mengungkapkan, pemda sudah mengambil kebijakan dengan melakukan pergantian besar-besaran.

Guru-guru yang dilantik sebagian besar diroling tempat tugasnya, guru yang selama ini bertugas di kampung dan daerah terpencil, diberi kesempatan mengabdi di kota. Juga sebaliknya, guru yang selama ini mampu dan dinilai berhasil mengembangkan pendidikan sekolah dalam kota, kembali diuji kemampuannya untuk memajukan pendidikan di distrik-distrik.

“Yang sudah bertitel MPd harus rela bila ditempatkan dan mengganti tugas guru di kampung. Buktikan kalian juag mampu membangun dan meningkatkan pendidikan di daerah tertinggal,’tantang Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran, Viencentius Mekiuw,S.Sos.

Lewat pelantikan Kepala sekolah dari tingkat TK, SD, SMP dan SMA/SMK, pemerintah daerah sangat berharap, hal itu menjadi motifasi tersendiri bagi guru untuk meningkatkan kinerja menjalankan tanggung jawabnya meningkatkan sumber daya manusia di daerah.

Sehari sebelum pelantikan, Badan Kepegawaian Daerah membagikan undangan kepastian pelantikan dan dilanjutkan dengan gladi resik di tempat pelaksanaan pelantikan.

Seperti Poni Kustari, Guru TK Kampung Kartini Distrik Jagebob turun langsung ke kota untuk menerima undangan pelantikan. Poni Kustari selama 24 tahun mengabdi sebagai guru, mengaku bersyukur mendapat perhatian pemerintah  mempercayakan dirinya menjadi Kepala Sekolah di TK dengan jumlah siswanya 53 anak.

Selain Poni Kustari yang merasa beruntung sekaligus bersyukur dengan pengangkatannya sebagai kepala sekolah, disisi lain ada juga kepala sekolah yang tidak menerima undangan pelantikan, mereka mengaku pasrah dengan keputusan pemerintah daerah, sebagai pegawai negeri mereka mengaku siap dan tetap bersemangat menjalankan perintah dan ketentuan yang diatur pemerintah.(09/mcmerauke)