Merauke – Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Merauke, Vincentius Mekiuw mengungkapkan, pendidikan di Merauke kurang berjalan baik dan terkesan pincang, akibat penempatan pejabat di instansi tersebut, tidak sesuai dengan basic yang dimiliki.
“Bagaimana mungkin jika seorang pejabat yang menempati posisi sebagai Kabid SD, dari latar belakang SMP. Sebaliknya Kabid SMP basicnya SD. Nah, ini kan jadi persoalan, tentunya program yang seharusnya sangat tepat untuk dijalankan, justru dirombak kembali. Akibatnya, pendidikan menjadi pincang,” kata Vincent yang ditemui di Swisbell Hotel, Selasa (13/11).
Menurut dia, fakta yang terjadi selama ini seperti demikian. “Saya justru lebih sependapat jika seorang pejabat yang menempati posisi Kabid SD, harus memiliki latar belakang bidang SD. Sehingga ketika program dijalankan, sejalan dan tidak membingungkan para guru nanti,” ujarnya.
Dijelaskan, jika program yang dibuat tegas, tentunya penjabaran ke tingkat bawah, tidak mengalami kesulitan dan otomatis dilaksanakan dengan baik oleh para guru. “Ya, saya harus bicara secara jujur tentang kondisi yang ada. Sehingga tidak terkesan hanya sekedar mencari sensasi saja,” ungkap Vincent.
Dia menambahkan, jika penempatan orang karena hanya dikenal dan tanpa melihat latar belakang ilmu yang dimiliki, tentunya akan berdambak terhadap berbagai kegiatan. “Saya kira tidak hanya terjadi di satu dinas saja, tetapi juga di beberapa instansi lain. Ini yang harus diperhatikan untuk waktu-waktu mendatang,” pintanya. (FR/Merauke)