MERAUKE – Guna menekan prilaku remaja yang rentan melakukan seks di luar nikah, pelajar SMP, SMA/SMK dan mahasiswa kristen yang ada di Kabupaten Merauke diwadahi dalam sebuah organisasi bernama Sex Free Community (SFC).
SFC sendiri dibentuk bukan untuk mengajak remaja melakukan seks bebas melainkan menekan prilaku seks di luar nikah di kalangan remaja.
“Jadi pelajar dan mahasiswa diarahkan dan dibimbing dalam kegiatan kerohanian, pengembangan minat dan bakat sehingga tidak terjerumus dalam pergaulan bebas,” kata Pembina SFC, Johanes Ciandy dalam pertemuan yang digelar di Gereja Immanuel Merauke, Minggu (18/11) kemarin pagi.
Johanes menjelaskan, SFC yang dibentuk pada tahun 2009 lalu ini, berangkat dari sebuah keprihatinan terhadap gaya hidup remaja yang menyimpang dalam pergaulannya.
Dampak pergaulan itu sendiri berpengaruh signifikan pada mentalitas dan karakter yang cenderung kepada prilaku seks bebas, komsumsi obat-obat terlarang, minuman keras dan sebagainya. Karena itu, sambungnya, selain dilarang agama, prilaku seks bebas sangat rentan dengan berbagai penyakit, khususnya penularan HIV/AIDS.
“Mereka ini harus dipersiapkan sebagai generasi yang handal, cerdas dan bermartabat. Karena itu kami mengarahkan dan membina mereka pada kegiatan yang positif, membangun mentalitas dan karakternya. Minat dan bakat mereka tersalurkan, seperti menyanyi, bermain musik dan seni lainnya. Di SFC, mereka dilatih organisasi kepemimpinan dan kegiatan sosial lainnya,” beber Johanes.
Sementara itu Ketua SFC, Spikdion Baransono, mengatakan bahwa pelajar yang terhimpun di SFC terdiri dari remaja yang berasal dari seluruh gereja di Kabupaten Merauke.
Ia pun berharap semua pihak dapat memberikan perhatian serius bagi masa depan remaja, mengingat remaja selaku generasi penerus bangsa perlu diarahkan dan dibimbing dalam wadah kerohanian sehingga mental dan karakternya dapat terbentuk secara baik.
“Secara moril kami didukung oleh pemerintah melalui Departemen Agama di Merauke dan sekolah-sekolah. Di SFC, kami diarahkan dan dibina dalam berbagai kegiatan yang lebih positif, sehingga kami lebih mengandalkan Tuhan dalam hidup. Kami lebih fokus pada sekolah, cita-cita dan masa depan. Pelajar siap menjadi generasi penerus yang dapat diandalkan,” ungkap Dion.
Masih dikatakan Dion, pembina dan pengurus SFC juga memiliki misi untuk merangkul seluruh remaja di Kabupaten Merauke tanpa melihat latar belakang budaya, status sosial maupun agama. Konsep itu bertujuan membangun generasi muda yang bermartabat sehingga remaja akan dihimpun dalam organisasi yang bersifat universal, serta dibimbing untuk melakukan kegiatan-kegiatan sosial kemanusiaan.
“Prospek kami ke depan bahwa semua remaja bersatu, bersama-sama membangun Kabupaten Merauke. Kegiatan positif akan lebih berguna bagi masyarakat dari pada hidup dalam kecenderungan berprilaku negatif dan merugikan diri sendiri,” harapnya seraya menutupi.(lea/achi/LO1)