JUBI---Aksi pemalangan kembali dilakukan, Pius Gebze yang mengklaim sebagai pemilik hak ulayat atas tanah yang kini digunakan untuk pembangunan Kantor Bupati Merauke. Pemalangan tersebut ditandai dengan mengikat janur berupa pucuk daun kelapa pada pagar di depan kantor bupati sekitar pukul 12.00 Wit.
Pantauan tabloidjubi.com, di lapangan, Senin (13/2), Pius datang bersama dua orang dan memerintahkan memasang janur di pagar besi di kantor bupati. Kurang lebih stengah jam melakukan kegiatan itu, baru datang aparat dari Polres Merauke dan memerintahkan bersangkutan agar membuka kembali. Karena sudah ada pembicaraan antara Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT bersama Ananias Gebze sebagai salah satu pemilik hak adat tanah pembangunan kantor bupati baru.
Tanpa banyak berbicara lagi, Pius membuka satu persatu. Sedangkan dua orang yang melakukan pemasangan awal, sudah menghilang setelah melihat ada petugas polisi datang. “Sudah ada pertemuan dengan Bupati Merauke bersama Ananias dan akan diselesaikan. Jadi, tidak diketahui dari mana Pius datang dan memasang lagi,” ungkap Wakapolres Merauke, Kompol Andhika Wiratama.
Sementara Pius Gebze mengungkapkan, apa yang dilakukan itu agar Bupati Merauke bisa meresponi permintaan mereka untuk membayar ganti rugi jika kantor tersebut akan dirobohkan. “Memang sudah ada kesepakatan guna pertemuan dengan Bupati Merauke, namun beliau berangkat lagi. Sehingga saya melakukan pemalangan ini dengan janur karena tidak puas,” tuturnya. (Jubi/Ans)
http://tabloidjubi.com/index.php/modules-menu/seputar-tanah-papua/16958-kantor-bupati-merauke-dipalang
Pantauan tabloidjubi.com, di lapangan, Senin (13/2), Pius datang bersama dua orang dan memerintahkan memasang janur di pagar besi di kantor bupati. Kurang lebih stengah jam melakukan kegiatan itu, baru datang aparat dari Polres Merauke dan memerintahkan bersangkutan agar membuka kembali. Karena sudah ada pembicaraan antara Bupati Merauke, Drs. Romanus Mbaraka, MT bersama Ananias Gebze sebagai salah satu pemilik hak adat tanah pembangunan kantor bupati baru.
Tanpa banyak berbicara lagi, Pius membuka satu persatu. Sedangkan dua orang yang melakukan pemasangan awal, sudah menghilang setelah melihat ada petugas polisi datang. “Sudah ada pertemuan dengan Bupati Merauke bersama Ananias dan akan diselesaikan. Jadi, tidak diketahui dari mana Pius datang dan memasang lagi,” ungkap Wakapolres Merauke, Kompol Andhika Wiratama.
Sementara Pius Gebze mengungkapkan, apa yang dilakukan itu agar Bupati Merauke bisa meresponi permintaan mereka untuk membayar ganti rugi jika kantor tersebut akan dirobohkan. “Memang sudah ada kesepakatan guna pertemuan dengan Bupati Merauke, namun beliau berangkat lagi. Sehingga saya melakukan pemalangan ini dengan janur karena tidak puas,” tuturnya. (Jubi/Ans)
http://tabloidjubi.com/index.php/modules-menu/seputar-tanah-papua/16958-kantor-bupati-merauke-dipalang