Radar Merauke menyajikan informasi terkini tentang berbagai peristiwa yang terjadi di kota Merauke dan wilayah Papua Selatan umumnya.
UPDATE!! Berita di Radar Merauke dapat dibaca langsung lewat Smartphone Android! Baca fiturnya DISINI atau Download aplikasinya disini : LINK Download Android RadarMeraukeCom.APK !!! Baca berita Via Opera Mini Atau Browser Handphone (Blackberry/Iphone/Symbian) : http://www.radarmerauke.com/?m=1 .

Saturday, 11 February 2012

Di merauke, Hama Mulai Menyerang Padi


MERAUKE, KOMPAS.com- Hama ulat gulung dan kupu-kupu putih mulai menyerang tanaman padi di Merauke, Provinsi Papua. Akibatnya, daun padi yang baru berumur 15-30 hari berbintik-bintik coklat gosong dan menggulung.

Nurdin (44), petani warga Kampung Semangga Jaya, Distrik Semangga, menuturkan, tanaman padi varietas Inpari 9 di sawahnya seluas 1 hektar hampir rata kena serangan hama meskipun belum parah. Serangan awal ditandai gejala daun bintik-bintik coklat gosong, terutama di pucuk.
"Kalau ini dibiarkan, daunnya bisa gosong rata . Padi bisa mati atau kalau telat nyemprot hasil panen sedikit," ungkapnya di Semangga Jaya, Merauke.

Nurdin mengaku tidak bisa memastikan jenis hama yang menyerang padinya hingga membuat daun padi berbintik-bintik coklat. Ia menduga, itu karena kupu-kupu putih kecil. Sebab, serangga tersebut banyak ditemukan menempel di daun padi.

"Beberapa hari lalu masih sedikit bintik-bintiknya, sekarang jadi banyak. Ini saya semprot insektisida. Belum tahu hasilnya. Akan saya periksa terus," ujarnya.
Harun (35), petani lainnya, mengungkapkan, sawahnya seluas 2 hektar juga mengalami gejala serupa. Menurut Harun, gejala daun bintik-bintik gosong bukan disebabkan oleh serangan hama wereng. "Kalau wereng gejalanya seluruh daun akan menguning," ungkapnya.

Ia mengaku tidak terlalu khawatit dengan gejala bintik coklat itu, namun lebih mengkuatirkan serangan ulat gulung. Saat ini, hama ulat gulung mulai menyerang menyebabkan daun memutih dan menggulung.
Ulat ini selalu muncul tiap tahun. Bila dibiarkan, serangan ulat gulung bisa mengakibatkan puso. Apalagi bila serangan itu terjadi saat padi mulai berbuah. "Harus sejak awal disemprot," katanya.
Menurut Harun, kupu-kupu putih kecil memang banyak bermunculan bila curah hujan berlebihan seperti saat ini. Telur kupu itulah yang menetas dan kemudian menjadi ulat gulung.

Serangan ulat ini, menurutnya, lebih mengancam padi karena selain merusak daun juga membuat pertumbuhan padi terganggu. Akibatnya, padi bakal puso. "Saya tidak terlalu kuatir ulat gulung karena untuk membasminya tidak sulit seperti wereng. Ulat ini disemprot langsung mati. Tapi petani harus kompak. Kalau satu bidang disemprot yang lainnya tidak, akan menular," katanya.
Share on :
Silahkan berikan komentar melalui Facebook. Jangan lupa login dulu melalui akun facebook anda. Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel atau berita yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan radarmerauke.com dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Ditulis Oleh : ~ Portal Berita Merauke

Artikel Di merauke, Hama Mulai Menyerang Padi ini diposting oleh Portal Berita Merauke pada hari Saturday, 11 February 2012. Radar Merauke menyajikan informasi terkini tentang berbagai peristiwa yang terjadi di kota Merauke dan wilayah Papua Selatan umumnya. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Copyright berita dalam site ini milik pemilik berita: Kompas, Cenderawasihpos, Tabloid Jubi, Jaringan Pasificpost, Infopublik, Jaringan JPNN dll. Radar Merauke adalah web personal yang merangkum berita dari berbagai media.
 
© Copyright RadarMerauke.com | Portal Berita Merauke @Since 2008 - 2013 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Owner Template | Published by Owner Template and Owner
WWW.RADARMERAUKE.COM - PORTAL BERITA MERAUKE
( www.radarmerauke.me | www.radarmerauke.asia | Email : radarmerauke@gmail.com | radarmerauke@yahoo.com )

Radar Merauke menyajikan informasi terkini tentang berbagai peristiwa yang terjadi di kota Merauke dan wilayah Papua Selatan umumnya. Copyright berita dalam site ini milik pemilik berita: Kompas, Bintang Papua, Cenderawasihpos, Tabloid Jubi, Jaringan Pasificpost, Infopublik, suluhpapua, Jaringan JPNN dll. Radar Merauke adalah web personal yang merangkum berita dari berbagai media.