Ajudan Bupati Boven Digoel, Brigpol Nikolas Doom menghadap Sang Khalik, Jumat (10/4) sekitar pukul 12.45 WIT di kediamannya, kompleks Asrama Polisi Tanah Merah. Setelah sehari disemayamkan di Mapolres Boven Digoel, jenazah Niko-panggilan akrabnya diterbangkan ke Jayapura, Sabtu (11/4) dengan carteran pesawat Susi Air untuk selanjutnya dimakamkan.
Kepergiannya yang begitu mendadak itu cukup menggagetkan keluarga dan teman-temannya. Tidak terkecuali Bupati Boven Digoel Yusak Yaluwo, SH, M.Si. Pasal, pada malam harinya, almarhum masih mendampingi bupati menjalankan tugasnya sebagai ajudan. Belum diketahui secara pasti apa penyebab meninggalnya almarhum secara mendadak itu. Namun menurut istri almarhum, Heronias Siron, selama ini suaminya sering mengeluhkan kepala sakit dan bagian belakang yang sering tegang.
Pagi hari sebelum meninggal, kata istri, almarhum berencana akan ke gereja mengikuti perayaan Jumat Agung, namun karena ban motornya bocor sehingga harus ditempel terlebih dahulu. Namun karena lama menunggu baru selesai sehingga almarhum tidak jadi berangkat ke gereja karena sudah terlambat.
Almarhum selanjutnya berencana ke kediaman bupatim tapi, sebelum berangkat, almarhum terlebih dahulu makan pinang. Saat makan pinang itulah yang bersangkutan langsung merasakan pusing dan sempat muntah 1 kali. Setelah muntah, lanjut sang istri, mata korban terlihat membelalak.
''Kami langsung tidurkan di sofa tapi tubuh beliau terlihat kejang-kejang dan badannya terasa dingin,'' kata istri almarhum yang memiliki 2 anak perempuan Jois (22) dan Novita (14). Selama ini, dimata sang istri, almarhum orangnya pendiam.
Rasa duka yang mendalam tidak hanya dirasakan istri dan anak almarhum, namun juga orang nomor satu di daerah itu. Pasalnya, almarhum dinilai sosok yang sangat bertanggungjawab dalam tugasnya. ''Saya sangat kaget, apalagi selama ini beliau tidak pernah mengeluhkan sakit,''kata Bupati. Bupati Yusak Yaluwo yang mengaku sangat sayang kepada almarhum. Sebagai ajudan, almarhum dinilai loyal dan bertangungjawab. ''Saya sangat sayang dia. Selama menjadi ajudan saya, dia tidak pernah menolak perintah dan sangat bertanggung jawab terhadap tugasnya,''terang bupati.(ulo)
Sumber : Cenderawasih Pos
Kepergiannya yang begitu mendadak itu cukup menggagetkan keluarga dan teman-temannya. Tidak terkecuali Bupati Boven Digoel Yusak Yaluwo, SH, M.Si. Pasal, pada malam harinya, almarhum masih mendampingi bupati menjalankan tugasnya sebagai ajudan. Belum diketahui secara pasti apa penyebab meninggalnya almarhum secara mendadak itu. Namun menurut istri almarhum, Heronias Siron, selama ini suaminya sering mengeluhkan kepala sakit dan bagian belakang yang sering tegang.
Pagi hari sebelum meninggal, kata istri, almarhum berencana akan ke gereja mengikuti perayaan Jumat Agung, namun karena ban motornya bocor sehingga harus ditempel terlebih dahulu. Namun karena lama menunggu baru selesai sehingga almarhum tidak jadi berangkat ke gereja karena sudah terlambat.
Almarhum selanjutnya berencana ke kediaman bupatim tapi, sebelum berangkat, almarhum terlebih dahulu makan pinang. Saat makan pinang itulah yang bersangkutan langsung merasakan pusing dan sempat muntah 1 kali. Setelah muntah, lanjut sang istri, mata korban terlihat membelalak.
''Kami langsung tidurkan di sofa tapi tubuh beliau terlihat kejang-kejang dan badannya terasa dingin,'' kata istri almarhum yang memiliki 2 anak perempuan Jois (22) dan Novita (14). Selama ini, dimata sang istri, almarhum orangnya pendiam.
Rasa duka yang mendalam tidak hanya dirasakan istri dan anak almarhum, namun juga orang nomor satu di daerah itu. Pasalnya, almarhum dinilai sosok yang sangat bertanggungjawab dalam tugasnya. ''Saya sangat kaget, apalagi selama ini beliau tidak pernah mengeluhkan sakit,''kata Bupati. Bupati Yusak Yaluwo yang mengaku sangat sayang kepada almarhum. Sebagai ajudan, almarhum dinilai loyal dan bertangungjawab. ''Saya sangat sayang dia. Selama menjadi ajudan saya, dia tidak pernah menolak perintah dan sangat bertanggung jawab terhadap tugasnya,''terang bupati.(ulo)
Sumber : Cenderawasih Pos