Sebagai Wujud Terima Kasih ke Rakyat, Resmikan 1 Distrik dan 4 Kampung
Rindu bertatap muka langsung dengan masyarakatnya yang tinggal jauh di kampung-kampung, Bupati Boven Digoel Yusak Yaluwo, SH, M.Si, selama 1 minggu melakukan serangkaian kunjungan kerja ke 8 kampung dan 7 camp di perusahaan PT Korindo Group di 3 distrik sekitar Kali Digoel Bawah.
PAGI itu sekitar pukul 09.00 WIT, rombongan Bupati Yusak Yaluwo, SH, M.Si berangkat dari pelabuhan Tanah Merah di Kali Kouh dengan menggunakan speed boat menyusuri kali itu sampai Kali Digoel. Tampak dalam rombongan itu, Dandim 1711 Boven Digoel Letkol Inf. Basuki Purwasusanto, Kabag Pemerintahan Setda Boven Digoel Benediktus Tambayop dan sejumlah pejabat lainnya.
Sehari sebelumnya, rombongan telah berangkat mendahului Bupati ke Kampung Ujungkia, tempat acara peresmian dan Pelantikan Kadistrik Kia, salah satu dari 5 distrik pemekaran di tahun 2008 lalu, diresmikan.
Untuk mencapai kampung Ujungkia tersebut dibutuhkan perjalanan speed boat dengan kekuatan 40 PK sekitar 4 jam perjalanan. Namun rombongan saat itu harus istirahat sejenak di Asiki yang menjadi pusat kegiatan PT Korindo untuk melepaskan lelah. Setelah istirahat seperlunya, perjalanan dilanjutkan kembali dan sekitar pukul 15.00 WIT, rombongan Bupati Yusak Yaluwo, tiba di Kampung Ujungkia.
Namun sepanjang perjalanan itu, hujan secara terus menerus, namun tidak menyurutkan semangat orang nomor satu di daerah itu segera mencapai kampung yang dituju. Beberapa kelompok tarian adat menyambut Bupati Yusak Yaluwo dan rombongan saat tiba di kampung kecil itu.
Begitu pula masyarakat setempat tampak bersemangat saat menyambut pemimpinnya itu, kendati dalam kondisi hujan-hujanan. Acara pelantikan Kepala Distrik Kia Damianus Jamiruk dan 4 Kepala Kampung masing-masing Kampung Hobinage, Watemu, Sohoya dan Miri, terpaksa diundur hari berikutnya, karena waktu yang tidak memungkinkan lagi disamping kondisi hujan yang tidak kunjung redah. Rombonganpun harus bermalam di kampung tersebut di gedung kantor Distrik Kia dan rumah jabatan Kadistrik yang baru dibangun. Terlihat hanya dua bangunan di kampung itu yang menggunakan bahan bangunan pasir dan semen, serta beratap seng.
Sedangkan rumah masyarakat, meski dibangun teratur namun masih cukup memprihatinkan dengan bentuk panggung yang berdinding gabah-gabah, beratap daun sagu (rumbia,red) tanpa ventilasi.
Kepada masyarakat yang memadati tempat acara pelantikan, Bupati Yusak Yaluwo menyampaikan terima kasihnya kepada seluruh warga yang ada di Distrik Kia yang telah memberi kepercayaan bersama dengan Marselinus Yamkondo (Wakil Bupati,red) untuk memimpin daerah tersebut untuk 5 tahun yang kini akan berjalan 4 tahun.
Sebagai rasa ucapan terima kasih itu, lanjut Bupati, dirinya telah memekarkan Distrik Kia yang berkedudukan di Ujungkia, pisah dari Distrik Jair.
''Jadi sebagai ucapan terima kasih saya kepada masyarakat Kia, hari ini saya meresmikan Distrik Ujungkia sekaligus melantik Kadistriknya,'' kata Bupati yang disambut tepuk tangan masyarakat distrik tersebut. Terhitung sejak peresmian tersebut, lanjut Bupati, berbagai program pembangunan akan mulai masuk di daerah itu. Ia merasa yakin, dengan distrik baru itu, masyarakat akan semakin maju dan bermartabat. ''Saya yakin berkat Tuhan akan mengalir ke tempat ini,'' terangnya.
Ia juga meminta masyarakat untuk bergandeng tangan mendukung setiap program yang diturunkan pemerintah ke setiap kampung yang ada di distrik tersebut. Terutama, lanjut Bupati, diri sejak tahun 2008, telah mengambil kebijakan melalui APBD menurunkan Rp 300 juta ke setiap kampung di tambah Rp 100 juta dari pemerintah Provinsi untuk dikelola langsung masyarakat kampung. Dengan uang tersebut, terang Bupati, masyarakat diberi kesempatan merencanakan dan menentukan program-program prioritas yang akan dikerjakan masyarakat kampung dengan pendampingan PNPM Mandiri.
''Jadi masyarakat kerja untuk mendapatkan uang, sehingga ada pendapatan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari dan keperluan sekolah anak,'' terangnya. Program menurunkan Rp 300 juta ke setiap kampung tersebut dilanjutkan pada tahun anggaran 2009 ini.
Bupati juga berjanji untuk lebih memperhatikan anak-anak yang ada dari daerah tersebut menjadi CPNS, karena selama ini yang duduk dipemerintahan masih sangat kurang.
Diakui Bupati, sebagai Kabupaten Pemekaran yang baru berjalan sekitar 4 tahun defenitif, membutuhan proses dan waktu tidak seperti yang dibayangkan, seperti membalikan telapak tangan langsung jadi semua. Karena sebagai kabupaten pemekaran, banyak kendala yang dihadapi, seperti kesulitan transportasi. Namun begitu, terang Bupati, Pemerintah Daerah di bawah kepemimpinannya akan terus berupaya membangun Kabupaten Boven Digoel menjadi lebih maju.
Kepada Kepala Distrik yang baru dilantik, Bupati mengingatkan untuk selalu berada di tempat membangun bersama masyarakat. ''Kamu punya tugas itu berada di distrik atur masyarakat. Stop pulang balik ke Tanah Merah,'' tandasnya. Termasuk kepala kampung untuk tinggal di kampung. ''Kepala kampung harus tinggal di kampung dan bila ada persoalan yang perlu dikoordinasikan langsung ke kepala distrik. Bukan langsung ke Bupati. Itu supaya system pemerintahan ini bisa berjalan dengan baik,'' tandas Bupati.
Terkait dengan Pemilu 9 April mendatang, Bupati Yusak Yaluwo mengingatkan warga untuk terus menjaga keamanan dan ketertiban, karena keamanan tidak hanya merupakan tanggung jawab TNI/Polri, tapi seluruh masyarakat. Selain itu, dia juga mengingatkan agar selama kampanye berlangsung tidak boleh ada kata-kata fitna, baik terhadap Parpol maupun secara individu. Disamping itu, tidak boleh merusak atau menurunkan bendera Parpol maupun gambar-gambar caleg yang terpasang karena selain akan menimbulkan konflik juga merupakan pidana.
Mantan Wakil Ketua I DPRD Boven Digoel ini mengungkapkan, turun kampung yang dilakukan ini selain untuk bertemu langsung dengan masyarakat dan melihat secara langsung kondisi yang dialami masyarakat di kampung, serta mendengar aspirasi langsung dari masyarakat tentang sejumlah program pembangunan yang diinginkan masyarakat baik tingkat distrik maupun kampung. Selain itu, juga untuk melihat sejauh mana pelaksanaan program-program yang telah diturunkan, baik ke tingkat distrik maupun ke kampung seperti kebijakan menurunkan dana Rp 300 juta ke setiap kampung.
Kampung yang dianggap berhasil akan ditingkatkan menjadi Rp 400 juta dan Rp 500 juta untuk tahun berikutnya, jika memberikan hasil positif. Sedangkan kampung yang dinilai kurang berhasil akan tetap diberi Rp 300 juta. Menurut Bupati, hasil turun kampung ini selanjutnya dievaluasi untuk menentukan program-program yang akan diturunkan tahun berikutnya.
Yulius Sulo, Boven Digoel
Sumber : Cenderawasih Pos
Rindu bertatap muka langsung dengan masyarakatnya yang tinggal jauh di kampung-kampung, Bupati Boven Digoel Yusak Yaluwo, SH, M.Si, selama 1 minggu melakukan serangkaian kunjungan kerja ke 8 kampung dan 7 camp di perusahaan PT Korindo Group di 3 distrik sekitar Kali Digoel Bawah.

Sehari sebelumnya, rombongan telah berangkat mendahului Bupati ke Kampung Ujungkia, tempat acara peresmian dan Pelantikan Kadistrik Kia, salah satu dari 5 distrik pemekaran di tahun 2008 lalu, diresmikan.
Untuk mencapai kampung Ujungkia tersebut dibutuhkan perjalanan speed boat dengan kekuatan 40 PK sekitar 4 jam perjalanan. Namun rombongan saat itu harus istirahat sejenak di Asiki yang menjadi pusat kegiatan PT Korindo untuk melepaskan lelah. Setelah istirahat seperlunya, perjalanan dilanjutkan kembali dan sekitar pukul 15.00 WIT, rombongan Bupati Yusak Yaluwo, tiba di Kampung Ujungkia.
Namun sepanjang perjalanan itu, hujan secara terus menerus, namun tidak menyurutkan semangat orang nomor satu di daerah itu segera mencapai kampung yang dituju. Beberapa kelompok tarian adat menyambut Bupati Yusak Yaluwo dan rombongan saat tiba di kampung kecil itu.
Begitu pula masyarakat setempat tampak bersemangat saat menyambut pemimpinnya itu, kendati dalam kondisi hujan-hujanan. Acara pelantikan Kepala Distrik Kia Damianus Jamiruk dan 4 Kepala Kampung masing-masing Kampung Hobinage, Watemu, Sohoya dan Miri, terpaksa diundur hari berikutnya, karena waktu yang tidak memungkinkan lagi disamping kondisi hujan yang tidak kunjung redah. Rombonganpun harus bermalam di kampung tersebut di gedung kantor Distrik Kia dan rumah jabatan Kadistrik yang baru dibangun. Terlihat hanya dua bangunan di kampung itu yang menggunakan bahan bangunan pasir dan semen, serta beratap seng.
Sedangkan rumah masyarakat, meski dibangun teratur namun masih cukup memprihatinkan dengan bentuk panggung yang berdinding gabah-gabah, beratap daun sagu (rumbia,red) tanpa ventilasi.
Kepada masyarakat yang memadati tempat acara pelantikan, Bupati Yusak Yaluwo menyampaikan terima kasihnya kepada seluruh warga yang ada di Distrik Kia yang telah memberi kepercayaan bersama dengan Marselinus Yamkondo (Wakil Bupati,red) untuk memimpin daerah tersebut untuk 5 tahun yang kini akan berjalan 4 tahun.
Sebagai rasa ucapan terima kasih itu, lanjut Bupati, dirinya telah memekarkan Distrik Kia yang berkedudukan di Ujungkia, pisah dari Distrik Jair.
''Jadi sebagai ucapan terima kasih saya kepada masyarakat Kia, hari ini saya meresmikan Distrik Ujungkia sekaligus melantik Kadistriknya,'' kata Bupati yang disambut tepuk tangan masyarakat distrik tersebut. Terhitung sejak peresmian tersebut, lanjut Bupati, berbagai program pembangunan akan mulai masuk di daerah itu. Ia merasa yakin, dengan distrik baru itu, masyarakat akan semakin maju dan bermartabat. ''Saya yakin berkat Tuhan akan mengalir ke tempat ini,'' terangnya.
Ia juga meminta masyarakat untuk bergandeng tangan mendukung setiap program yang diturunkan pemerintah ke setiap kampung yang ada di distrik tersebut. Terutama, lanjut Bupati, diri sejak tahun 2008, telah mengambil kebijakan melalui APBD menurunkan Rp 300 juta ke setiap kampung di tambah Rp 100 juta dari pemerintah Provinsi untuk dikelola langsung masyarakat kampung. Dengan uang tersebut, terang Bupati, masyarakat diberi kesempatan merencanakan dan menentukan program-program prioritas yang akan dikerjakan masyarakat kampung dengan pendampingan PNPM Mandiri.
''Jadi masyarakat kerja untuk mendapatkan uang, sehingga ada pendapatan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari dan keperluan sekolah anak,'' terangnya. Program menurunkan Rp 300 juta ke setiap kampung tersebut dilanjutkan pada tahun anggaran 2009 ini.
Bupati juga berjanji untuk lebih memperhatikan anak-anak yang ada dari daerah tersebut menjadi CPNS, karena selama ini yang duduk dipemerintahan masih sangat kurang.
Diakui Bupati, sebagai Kabupaten Pemekaran yang baru berjalan sekitar 4 tahun defenitif, membutuhan proses dan waktu tidak seperti yang dibayangkan, seperti membalikan telapak tangan langsung jadi semua. Karena sebagai kabupaten pemekaran, banyak kendala yang dihadapi, seperti kesulitan transportasi. Namun begitu, terang Bupati, Pemerintah Daerah di bawah kepemimpinannya akan terus berupaya membangun Kabupaten Boven Digoel menjadi lebih maju.
Kepada Kepala Distrik yang baru dilantik, Bupati mengingatkan untuk selalu berada di tempat membangun bersama masyarakat. ''Kamu punya tugas itu berada di distrik atur masyarakat. Stop pulang balik ke Tanah Merah,'' tandasnya. Termasuk kepala kampung untuk tinggal di kampung. ''Kepala kampung harus tinggal di kampung dan bila ada persoalan yang perlu dikoordinasikan langsung ke kepala distrik. Bukan langsung ke Bupati. Itu supaya system pemerintahan ini bisa berjalan dengan baik,'' tandas Bupati.
Terkait dengan Pemilu 9 April mendatang, Bupati Yusak Yaluwo mengingatkan warga untuk terus menjaga keamanan dan ketertiban, karena keamanan tidak hanya merupakan tanggung jawab TNI/Polri, tapi seluruh masyarakat. Selain itu, dia juga mengingatkan agar selama kampanye berlangsung tidak boleh ada kata-kata fitna, baik terhadap Parpol maupun secara individu. Disamping itu, tidak boleh merusak atau menurunkan bendera Parpol maupun gambar-gambar caleg yang terpasang karena selain akan menimbulkan konflik juga merupakan pidana.
Mantan Wakil Ketua I DPRD Boven Digoel ini mengungkapkan, turun kampung yang dilakukan ini selain untuk bertemu langsung dengan masyarakat dan melihat secara langsung kondisi yang dialami masyarakat di kampung, serta mendengar aspirasi langsung dari masyarakat tentang sejumlah program pembangunan yang diinginkan masyarakat baik tingkat distrik maupun kampung. Selain itu, juga untuk melihat sejauh mana pelaksanaan program-program yang telah diturunkan, baik ke tingkat distrik maupun ke kampung seperti kebijakan menurunkan dana Rp 300 juta ke setiap kampung.
Kampung yang dianggap berhasil akan ditingkatkan menjadi Rp 400 juta dan Rp 500 juta untuk tahun berikutnya, jika memberikan hasil positif. Sedangkan kampung yang dinilai kurang berhasil akan tetap diberi Rp 300 juta. Menurut Bupati, hasil turun kampung ini selanjutnya dievaluasi untuk menentukan program-program yang akan diturunkan tahun berikutnya.
Yulius Sulo, Boven Digoel
Sumber : Cenderawasih Pos