Radar Merauke menyajikan informasi terkini tentang berbagai peristiwa yang terjadi di kota Merauke dan wilayah Papua Selatan umumnya.
UPDATE!! Berita di Radar Merauke dapat dibaca langsung lewat Smartphone Android! Baca fiturnya DISINI atau Download aplikasinya disini : LINK Download Android RadarMeraukeCom.APK !!! Baca berita Via Opera Mini Atau Browser Handphone (Blackberry/Iphone/Symbian) : http://www.radarmerauke.com/?m=1 .

Saturday, 10 January 2009

Besaran investasi US$3 miliar - Medco garap industri berbasis tebu di kawasan Papua Bagian Selatan

Grup Medco, konglomerat nasional bidang energi, semakin serius menggarap tebu di Papua, terlebih setelah memperoleh tawaran pembukaan lahan seluas 300.000 hektare dari pemerintah daerah yang membutuhkan investasi US$3 miliar. Setidaknya dalam jangka pendek 1 tahun ke depan, Medco akan merealisasikan riset pertanian senilai Rp1 miliar untuk pengembangan tebu di kawasan timur Indonesia itu bekerja sama dengan Brasil.

Bos Medco, Arifin Panigoro mengakui banyak lahan di Papua yang berpotensi dikembangkan menjadi sentra penghasil produk pertanian, khususnya tebu.Namun, di sana itu minimal 1 juta hektare [untuk tebu]. Kurang dari itu, tidak ekonomis. Kami lihat dalam 1 tahun ke depan mestinya sudah dapat [lahan 1 juta ha]," katanya kepada Bisnis di sela-sela rehabilitasi ekosistem Gunung Gede Pangrango kemarin.Lahan yang ada saat ini sekitar 25 ha di Papua Selatan, meliputi Merauke, Boven Digul, Asmat, dan Mappi sudah dikelola sementara dengan ditanami aneka komoditas, a.l. jagung dan padi.

Namun, tegasnya, ke depan perusahaan tetap memfokuskan pengembangan industri tebu terintegrasi. Karena itu, pihaknya kini berupaya mengejar riset tebu untuk merealisasikan proyek tersebut."Kami ditawari lagi 300.000 ha, tetapi untuk membuka lahan seluas itu tidak mudah. Apalagi dalam kondisi saat ini. Kami tetap fokus di tebu. Tanaman yang ada saat ini hanya untuk penanaman selingan saja," ujarnya.

Sebelumnya, Pendiri Grup Medco, Arifin Panigoro, usai menyampaikan kuliah umum di ITB, Bandung, Jawa Barat, Jumat pekan lalu juga mengatakan hal yang sama.Perusahaan minyak nasional, Grup Medco menggarap empat kabupaten di Papua Selatan, yaitu Merauke, Bouven Digul, Asmat, dan Mappi sebagai basis pengembangan pertanian terintegrasi untuk pangan dan energi nabati, yang diperkirakan membutuhkan investasi US$25 miliar.

"Saat ini sudah ada 25 hektare lahan di Merauke yang sudah ditanami sebagai uji coba penanaman padi, serta sorgum, kedelai, jagung, dan tebu yang bisa dimanfaatkan tidak hanya untuk pangan, tapi juga etanol," kata Arifin Panigoro.Dia mengatakan di Papua Selatan memiliki 12 juta lahan datar yang bisa dimanfaatkan untuk membangun pertanian terintegrasi untuk mengatasi ancaman kekurangan pangan dan energi."Saat ini, pertumbuhan penduduk Indonesia mencapai 1,5%. Tanpa usaha besar-besaran untuk meningkatkan produksi pangan, maka ketergantungan Indonesia terhadap impor pangan semakin tinggi," ujarnya.

Medco juga berinvestasi sekitar US$264 juta di Lampung untuk membangun pabrik etanol, biodiesel, dan biogas dengan cara mengembangkan eksplorasi sumber panas bumi.Pabrik bioetanol senilai US$40 juta dengan kapasitas produksi 60 juta liter etanol per tahun dibangun di Kotabumi, Lampung Utara. Saat ini, pembangunannya sudah mencapai 25%.

Bubur kertas

Selain menggarap bisnis pertanian, Medco juga diduga berencana membuka hutan tanaman industri di provinsi itu dengan lahan yang nyaris dikuasainya seluas 250.000 ha.Areal ini diharapkan menjadi sentra produksi bubur kertas baru yang akan dikelola konglomerasi nasional yang juga menguasai sejumlah wilayah kerja tambang minyak dan gas bumi itu. Sayangnya, Arifin enggan memberikan penjelasan lebih lanjut.

Dia mempertegas ekspansi perusahaan ke Papua saat ini masih difokuskan untuk industri gula berbasis tebu terintegrasi. Apalagi, lanjutnya, hasil panen beberapa komoditas yang telah ditanam di lahan yang sudah ada, seperti jagung, padi, dan sorgum, tuturnya, tidak terlalu bagus."Jagung tidak begitu [bagus]. Mungkin ada masalah dengan benih atau air. Di sana pengairan kurang. Padi juga belum begitu," ujarnya.


Share on :
Silahkan berikan komentar melalui Facebook. Jangan lupa login dulu melalui akun facebook anda. Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel atau berita yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan radarmerauke.com dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Ditulis Oleh : ~ Portal Berita Merauke

Artikel Besaran investasi US$3 miliar - Medco garap industri berbasis tebu di kawasan Papua Bagian Selatan ini diposting oleh Portal Berita Merauke pada hari Saturday, 10 January 2009. Radar Merauke menyajikan informasi terkini tentang berbagai peristiwa yang terjadi di kota Merauke dan wilayah Papua Selatan umumnya. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Copyright berita dalam site ini milik pemilik berita: Kompas, Cenderawasihpos, Tabloid Jubi, Jaringan Pasificpost, Infopublik, Jaringan JPNN dll. Radar Merauke adalah web personal yang merangkum berita dari berbagai media.
 
© Copyright RadarMerauke.com | Portal Berita Merauke @Since 2008 - 2013 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Owner Template | Published by Owner Template and Owner
WWW.RADARMERAUKE.COM - PORTAL BERITA MERAUKE
( www.radarmerauke.me | www.radarmerauke.asia | Email : radarmerauke@gmail.com | radarmerauke@yahoo.com )

Radar Merauke menyajikan informasi terkini tentang berbagai peristiwa yang terjadi di kota Merauke dan wilayah Papua Selatan umumnya. Copyright berita dalam site ini milik pemilik berita: Kompas, Bintang Papua, Cenderawasihpos, Tabloid Jubi, Jaringan Pasificpost, Infopublik, suluhpapua, Jaringan JPNN dll. Radar Merauke adalah web personal yang merangkum berita dari berbagai media.