Akibat kehilangan lahan untuk perluasan areal perkebunan kelapa Sawit milik PT.Korindo di kampung Getentiri. Warga kehilangan sumber matapencahariannya dan menggantungkan hidup pada lahan karet peninggalan bantuan pastoran sebelum masuknya Korindo. Hal ini diakui Paskalis Kinu Ketua Marga Wohing dari Suku Awyu ketika dijumpai dikediamannya di kampung Getentiri (24/10). “Warga sudah kehilangan lahannya selama 55 tahun akibat kontrak kesepakatan yang sudah dibuat dengan 7 marga suku Awyu jadi tinggal lahan karet yang tak seberapa inilah yang dijadikan tempat bergantung hidup suku Awyu”, ungkap Kinu.
Sementara itu, Patrisius Kes seorang warga yang dulunya bekerja pada PT.Korindo mengatakan bahwa sejak keluar dari PT.Korindo, dirinya bekerja sebagai penyadap karet. “Satu kilo dulunya Rp.16.000, namun karena adanya penurunan harga karet dunia akhirnya harga karet jatuh sampai menjadi Rp. 13.000/kg”, tuturnya.
Dirinya kini memiliki 50 pohon karet dilahan yang tersisa dan setiap 2 minggu berhasil mengantongi pendapatan dari menjual karet sebesar Rp.500.000. “Untuk makan jelas tidak cukup, apalagi sekarang sudah tidak ada dusun sagu jadi semuanya serba dibeli”, ungkapnya.
Dirinya berharap adanya perhatian pemerintah Boven Digoel untuk memberikan bantuan bibit pohon karet karena karet merupakan satu-satunya sumber yang dapat mendatangkan pendapatan bagi warga lokal kini. “ Kami sudah memohon bantuan pada Korindo, namun tak mendapat respon, jadi siapa yang mau bantu kami?”, ucapnya prihatin.
Tuesday, 16 December 2008
AKIBAT KEHILANGAN LAHAN, SUKU AWYU MENGGANTUNGKAN HIDUP DARI MENYADAP KARET
Ditulis Oleh : ~ Portal Berita Merauke

Labels:
Seputar Boven Digoel
- Pengiriman BBM Lalui Jalur Laut dan Darat
- Di Prabu-Asiki, Pemkab Akan Bangun Pelabuhan Umum
- Kontingen Boven Digoel Tampilkan Tari Danda
- Disayangkan Pembangunan Boven Digoel
- Kodim 1711/Boven Digoel Miliki Peran Tingkatkan Wawasan Kebangsaan
- Pelajar Tewas Tenggelam di Kolam Samping Bundaran Titik Nol
- KPUD Boven Digoel Gelapkan Hibah Rp 7 Miliar
- Bandara Tanah Merah Kembali Dibuka