Jayapura (SULPA) – Bupati Kabupaten Merauke Drs. Romanus Mbaraka, MT mengatakan produksi beras Merauke kini merangkak naik hingga 250 ton per bulan. Kenaikan tersebut cukup signifikan dari sebelumnya hanya berkisar di angka 100 ton.
“Merauke memiliki lahan pertanian yang begitu luas, potensial lahan pertanian, tinggal manusianya saja siap mengelola itu,” kata Romanus kepada Suluh Papua, kemarin.
Menurut Bupati, untuk mengoptimalkan produksi beras, pemerintah melakukan program pendampingan bagi petani di perkotaan dan pedalaman.
“Beberapa petani menjadi warga binaan khusus, itu maksudnya supaya mereka bisa mengikuti proses belajar dan mengetahui cara bertani,” katanya.
Romanus menambahkan, lahan pertanian di Merauke kini digarap dengan optimal memanfaatkan semua sumber daya. “Saat ini orang asli juga tengah belajar bagaimana menanam padi dan cara memanen, untuk harganya, beras di Merauke dijual per kilogram Rp. 6.000,” katanya.
Beras Merauke telah diekspor ke luar daerah. Misalnya ke Kabupaten Fak-fak, Kaimana, Bintuni, Timika, bahkan di kirim juga ke Sorong. “Kabupaten Merauke sekarang fokus pada pertanian, saya kira Merauke bisa menjamin Papua yang besar ini,” tuturnya. (A/CR2/R4)