MERAUKE – Sekretaris daerah Kabupaten Merauke Daniel Pauta mengatakan, jumlah tenaga honorer daerah (Honda) di Kabupaten Merauke hingga kini mencapai 2000 orang. Dengan jumlah se’wah’ itu, Pemda Merauke setiap tahunnya harus mengeluarkan biaya Rp. 24 milliar lebih untuk membayar gaji honorer.
“ Tenaga Honda yang paling banyak di SKPD antara lain di Rumah Sakit Umum Daerah Merauke yang kita nilai sangat dibutuhkan tenaganya. Selain itu di bidang pendidikan dan di sekertariat Pemda juga banyak, dan juga hampir di semua SKPD,” kata Sekda, kemarin.
Karena jumlah tenaga honorer sudah begitu melimpah di Kabupaten Merauke, Sekda mengingatkan para SKPD untuk tidak boleh mengangkat tenaga honorer yang baru, apalagi tanpa persetujuan dari Bupati Merauke.
“Karena dalam pengaturan Honorer Pemda mengaturnya melalui satu pintu agar jangan ada muncul tenaga honorer sana-sini sehingga jadi besar,” terangnya.
Disinggung ihwal sistem perekrutan tenaga honorer secara out sourcing seperti yang diwacanakan Menteri Aparatur Negara terkait dengan kualitas tenaga honorer, diakui Sekda, Pemerintah Kabupaten merauke belum mendapat petunjuk soal sistem yang diwacanakan tersebut.
“Yang ada di daerah ini masih di upayahkan apabila dia memenuhi syarat sesuai dengan formasi itu yang akan di upayahkan. Untuk formasi guru lulusan STM , SMA kan tidak mungkin kecuali namanya ada di akta, baru bisa di angkat tetapi harus sah,” tandasnya. (lea/achi/lo1)