Merauke (3/3)— Setelah diberitakan hilang di tengah hutan di Kampung Selou, Distrik Muting, Kabupaten Merauke kurang lebih 20 hari, Diah Puspasari dan Ikhsan Naneri akhirnya keduanya pulang dengan selamat melalui Kampung Ihalik.
Berdasarkan siaran pers yang diterima tabloidjubi.com dari Badan Humas SAR Merauke melalui stafnya, Vera, Sabtu (2/3), dijelaskan, keberadaan Dyah diketahui dari seorang sopir hiline atas nama Bambang saat mendatangi Kantor SAR Merauke dan menyampaikan pesan dari Dyah jika mereka dalam keadaan selamat dan tidak perlu dicari lagi.
Pada hari Jumat tanggal 1 Maret, mereka tiba di Kota Merauke.
Sesuai penuturan Dyah kepada petugas SAR, demikian kata Vera, sebenarnya saat itu, mereka tidak jauh dengan rombongan dan hanya berjarak sekitar 20 meter. Namun tidak bisa melihat dan mendengar suara sesama teman lain. Setelah tidak diketahui, keduanya berusaha jalan dan sempat kembali ke tempat yang hilang tersebut selama tiga hari untuk menunggu. Tetapi tidak ada tanda-tanda rekan lain akan datang juga.
Sesuai penuturan Dyah kepada petugas SAR, demikian kata Vera, sebenarnya saat itu, mereka tidak jauh dengan rombongan dan hanya berjarak sekitar 20 meter. Namun tidak bisa melihat dan mendengar suara sesama teman lain. Setelah tidak diketahui, keduanya berusaha jalan dan sempat kembali ke tempat yang hilang tersebut selama tiga hari untuk menunggu. Tetapi tidak ada tanda-tanda rekan lain akan datang juga.
Akhirnya, lanjut Vera, mereka memutuskan berjalan kearah Selatan dengan membawa telpon satelit. Saat itu, fasilitas itu tak dapat digunakan lantaran sedang droping. “Selama kami di hutan kurang lebih 20 hari, hanya makan ikan dan kodok,” ungkap Vera menirukan pengakuan Dyah.
Dalam perjalanan, mereka menyusuri sungai-sungai kecil hingga akhirnya sampai di Kali Eli pada Kamis tanggal 28 Pebruari 2013. Saat itu, ditemukan sebuah perahu kecil dan dapat dimanfaatkan untuk menyeberang ke Kampung Ilhalik dan bertemu dengan kepala kampung. Beberapa saat kemudian, dihantar dengan loang boat ke Tamuli.
Sementara baik Diah maupun pihak perusahan yang hendak dikonfirmasi, sepertinya bungkam. Mereka berjanji dalam satu atau dua hari ke depan, akan memberikan informasi, lantaran Dyah masih istirahat dan belum dapat diganggu oleh siapapun juga. Untuk diketahui, Ikhsan bukanlah karyawan PT Merauke Rayon Jaya, tetapi yang bersangkutan adalah pensiunan anggota TNI di Merauke dan karena mengetahui wilayah atau daerah tersebut, ia mendapatkan kepercayaan sebagai perantara. (Jubi/Ans)