Radar Merauke menyajikan informasi terkini tentang berbagai peristiwa yang terjadi di kota Merauke dan wilayah Papua Selatan umumnya.
UPDATE!! Berita di Radar Merauke dapat dibaca langsung lewat Smartphone Android! Baca fiturnya DISINI atau Download aplikasinya disini : LINK Download Android RadarMeraukeCom.APK !!! Baca berita Via Opera Mini Atau Browser Handphone (Blackberry/Iphone/Symbian) : http://www.radarmerauke.com/?m=1 .

Thursday 13 December 2012

Menilik Jalan Nasional Trans Papua yang Berbeda Jauh dengan Kondisi Sebelumnya


‘Jalan Mulus, Masyarakat Tidak Lagi Memelas’

Selama ini jalan nasional trans Papua kerap mendapat sorotan pedas, karena kondisi jalan mulai dari Sota, Bupul dan Mandom yang menghubungkan Kabupaten Merauke-Kabupaten Boven Digoel itu diklaim parah oleh masyarakat yang bermukim di wilayah perbatasan, maupun pengendara roda dua dan roda empat yang kerap melintas. Namun, kini kondisi parah itu sudah tidak ditemui lagi, karena jalan tersebut sudah ‘disulap’ mulus.
Laporan : Lidya Salmah Ahnazsyiah-Merauke
Jalan tnasional trans Papua di wilayah perbatasan Kabupaten Merauke-Kabupaten Boven Digoel, yang kini sudah beraspal. Ruas jalan ini dulu rusak parah hingga susah dilintasi.
Jalan tnasional trans Papua di wilayah perbatasan Kabupaten Merauke-Kabupaten Boven Digoel, yang kini sudah beraspal. Ruas jalan ini dulu rusak parah hingga susah dilintasi.
Jarak tempuh dari Kota Merauke menuju perbatasan yakni hingga ke Kali Mandom, Kabupaten Merauke, kini semakin terasa dekat seperti yang dilalui Bintang Papua bersama rombongan Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Papua (Merauke).
Dahulu jarak sejauh itu, untuk menempuhnya diperlukan perjuangan ekstra berat. Kerusakan terjadi sangat parah disepanjang ruas. Kisah tragispun sering terdengar seperti, kendaraan terperosok ke kubangan atau terbalik karena harus ‘bergulat’ dengan ganasnya lumpur. Karena tiada jalur alternatif lain, wargapun harus terpaksa melalui ruas “neraka” itu.
Kala itu Bintang Papua pernah beberapa kali mencoba menelusuri sampai ke Tanah Merah, Kabupaten Merauke, cukup kesulitan, karena belum terbiasa melalui jalur rusak harus mempercayakan kepada joki untuk membawa sepeda motor.
Bila salah mengambil jalur, kubangan menganga besar jadi taruhannya. Untuk sampai ke ujung perbatasan Merauke-Boven Digoel diperlukan waktu berhari-hari berkendara plus debaran hati.
Tetapi, itu cerita baheula, sekarang keadaannya sudah berbalik 180 derajat. Jarak tersebut hanya ditempuh dalam hitungan 3-4 jam, sebungkus rokok pun tidak habis, begitulah istilah para sopir saat ini. Sepanjang jalur sudah beraspal mulus lurus bagaikan jalan tol.
Menurut Satiyem (39) warga Simpang Muting, Distrik Ulilin, Kabupaten Merauke,  proses pengangkutan hasil bumi dari Muting ke Kota Merauke sekarang mudah dilakukan.
“Untuk jalan, lebih mulus dan tidak ada masalah lagi soal transportasi, dimana sudah teraspal dari perbatasan,” jelasnya kepada Bintang Papua, kemarin.
Dahulu, ungkapnya, banyak warga yang kesusahan menjual hasil buminya ke kota, begitupun dengan berbelanja untuk kebutuhan warung. Meski sekarang tidak semuanya beraspal, karena masih ada sebagian yang baru akan masuk tahap perampungan. Tetapi warga perbatasan sudah sangat senang dengan kondisi saat ini.
“Paling tidak pengendara sudah tidak perlu lagi menginap berhari-hari di jalan untuk tembus ke wilayah lain, khususnya yang mau ke arah Asiki dan Tanah Merah. Karena kondisi jalan sudah bagus dan kami tidak sedih lagi melihatnya,” timpal Petrus Banggo, salah seorang warga lainnya.
Lebih gamblang, semakin bagusnya jalan Trans Papua menjanjikan pemasukan penghasilan bagi masyarakat disekitarnya.
“Karena selama ini kami kan kesulitan transportasi karena kondisi jalan yang tidak memungkinkan untuk dilalui. Tapi sekarang kendaraan biasa saja sudah pulang pergi, kalau dulu harapan kami ya mobil hiline atau tidak motor trail. Itu saja,” terang Banggo.Sementara itu Kepala Satker Pelaksanaan Jalan Wilayah II Provinsi Papua, Ir Amiruddin mengatakan, pembangunan jalan nasional Merauke-Sota-Bupul-Mandom yang sudah terbilang mulus ini, menggunakan APBN  2012 dan APBD dengan total anggaran Rp600 miliar. Dan pelaksanaan paket jalan tersebut sudah rampung 100 persen. Sedangkan untuk pembangunan jembatannya baru dalam tahap pertama, yakni pengerjaannya baru di bagian bawah.
“Pekerjaan jembatan akan dilanjutkan tahun 2013 mendatang. Ada empat jembatan yang sudah selesai dikerjakan, sedangkan jembatan yang belum akan rampung pada akhir tahun ini,” akunya ada sekitar delapan jembatan yang sudah dibangun untuk tahap pertama.
Seluruh pembangunan jalan dan jembatan dari Merauke-Mandom diprediksikan Amirrudin, akan rampung pada 2013 mendatang. Ia juga menilai kualitas kontraktor dalam mengerjakan jalan di wilayah perbatasan ini , secara umum begitu bagus. Hanya saja, sambung dia, yang perlu dikoreksi lagi adalah soal manajemen pekerjaan agar lebih cepat selesai.
“Yang menjadi kendala kontraktor kan selama ini soal material. Ini yang membuat pekerjaan agak menunggu karena material seperti pasir dan batu pecah kan didatangkan dari luar Merauke (impor). Tetapi secara keseluruhan kualitas jalan sangat bagus,” bebernya.
Karena kontraktor kerap terkendala dengan kekurangan material impor ini, Amiruddin berharap, pihak kontraktor bisa lebih jeli seperti, pengadaan material harus diprioritaskan agar pekerjaan tidak menumpuk dan mengalami penundaan.
“Pastinya semua pekerjaan jalan dan jembatan yang belum selesai akan diselesaikan,” tandasnya. (***)
Share on :
Silahkan berikan komentar melalui Facebook. Jangan lupa login dulu melalui akun facebook anda. Pembaca dapat mengirimkan komentar terkait artikel atau berita yang ditayangkan. Isi komentar bukan merupakan pandangan, pendapat ataupun kebijakan radarmerauke.com dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Ditulis Oleh : ~ Portal Berita Merauke

Artikel Menilik Jalan Nasional Trans Papua yang Berbeda Jauh dengan Kondisi Sebelumnya ini diposting oleh Portal Berita Merauke pada hari Thursday 13 December 2012. Radar Merauke menyajikan informasi terkini tentang berbagai peristiwa yang terjadi di kota Merauke dan wilayah Papua Selatan umumnya. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Copyright berita dalam site ini milik pemilik berita: Kompas, Cenderawasihpos, Tabloid Jubi, Jaringan Pasificpost, Infopublik, Jaringan JPNN dll. Radar Merauke adalah web personal yang merangkum berita dari berbagai media.
 
© Copyright RadarMerauke.com | Portal Berita Merauke @Since 2008 - 2013 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Owner Template | Published by Owner Template and Owner
WWW.RADARMERAUKE.COM - PORTAL BERITA MERAUKE
( www.radarmerauke.me | www.radarmerauke.asia | Email : radarmerauke@gmail.com | radarmerauke@yahoo.com )

Radar Merauke menyajikan informasi terkini tentang berbagai peristiwa yang terjadi di kota Merauke dan wilayah Papua Selatan umumnya. Copyright berita dalam site ini milik pemilik berita: Kompas, Bintang Papua, Cenderawasihpos, Tabloid Jubi, Jaringan Pasificpost, Infopublik, suluhpapua, Jaringan JPNN dll. Radar Merauke adalah web personal yang merangkum berita dari berbagai media.