Merauke (16/12)— Direktur Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) Merauke, Adolf Bolang mengakui jika sampai sekarang, bayi yang lahir dengan usus dan jantung diluar, belum sempat diterbangkan ke Jakarta guna mendapatkan perawatan lebih intensif oleh dokter disana. Karena belum ada kepastian dari maskapai yang akan membawa bayi tersebut.
Hal itu disampaikan Adolf saat ditemui tabloidjubi.com di Hotel Megaria, Sabtu (15/12). “Memang sudah ada persetujuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke agar bayi tersebut harus segera diterbangkan. Hanya saja, belum ada kepastian dari maskapai. Saya telah menugaskan salah seorang staf untuk segera melakukan komunikasi bersama orang maskapai agar mendapatkan informasi lebih lanjut,” katanya.
Dengan kondisi bayi yang baru lahir kurang lebih satu minggu itu, demikian Adolf, tentunya akan menjadi pertimbangan juga oleh pihak maskapai. Sesuai aturan, minimal harus berusia tiga bulan. Tetapi karena melihat kondisi bayi sekarang dengan jantung dan usus di luar, maka harus dirujuk agar segera ditangani dokter di Jakarta. Jika dibiarkan terlalu lama di RSUD Merauke, tentunya akan berdampak lebih buruk.
Ditambahkan, ketika naik diatas pesawat, akan ada gangguan terutama gendang telinga dan juga paru-paru dari bayi akibat getaran pesawat. Begitu juga dengan AC di dalamnya. “Ya, mau tidak mau kita harus terbangkan jika sudah ada persetujuan dari pihak maskapai, mengingat akan beresiko jika menunggu terlalu lama lagi,” tandasnya. (Jubi/Ans)


Artikel 