Merauke, (9/11)—Selama ini, penyakit HIV/AIDS cendrung terjadi di kelompok-kelompok beresiko seperti di lokalisasi, namun sekarang sudah berpindah kepada kepada masyarakat umum mulai dari para ibu rumah tangga (IRT), Pegawai Negeri Sipil (PNS) hingga beberapa komponen lain. Persoalan seperti begini agar harus segera disikapi semua pihak yang selama ini getol bersuara tentang pemberantasan penyakit dimaksud.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, dr. Stef Osok dalam kegiatan penyuluhan tentang program kondom komperhensif yang berlangsung di Aula Kantor KPA setempat, Jumat (9/11). “Saya harus jujur jika di beberapa tempat yang dianggap sunyi dan tidak akan terjangkit penyakit HIV/AIDS, justru terjadi. Nah, persoalan seperti begini yang harus dicarikan jalan keluar penyelesaian terbaik,” pintanya.
Diakui jika dengan pembagian kondom yang dilakukan secara gratis selama ini, memberikan dampak positif sangat besar. Dimana, angka infeksi menular seksual (IMS), mengalami penurunan sangat drastis. Ini menunjukkan kesadaran orang untuk menggunakan kondom semakin tinggi. “Ya, tentunya menjadi tugas dan tanggungjawab kita semua untuk selalu mengingatkan satu dengan lainnya,” pinta Stef.
Ditambahkan, berbicara tentang program kondom, bukan baru dijalankan dan atau dilaksanakan sekarang. Tetapi sejak ‘meledaknya’ penyakit HIV/AIDS tahun 1992 lalu, perhatian pemerintah sangat tinggi. Selain melakukan sosialisasi secara kontinyu, juga membagikan kondom secara gratis kepada kelompok-kelompok yang beresiko. (Jubi/Ans)


Artikel 