Awyu adalah nama suku dari sekelompok masyarakat yang bermukim di daerah bagian barat Kabupaten Merauke. Mereka hidup secara terpisah-pisah menurut klen-klen di antara sungai Digul dan S. Mappi dan disepanjang sungai Gondu sampai kearah utara yang umumnya diliputi oleh banyak sungai dan rawa-rawa yang luas. Kelompok masyarakat ini oleh Boelaars mengatakan sebagai penduduk yang tidak mempunyai napsu perang seperti suku tetangganya suku Jaghai dan Asmat serta Marind yang terkenal sebagai pengayau tulen.
Menuru keterangan yang diperoleh dari orang Awyu bahwa, mereka berasal dari busah air (acho chasi). Dari busah air inilah muncul manusia pertama yang bernama Wouthu (laki-laki) dan Sachasa (perempuan). Kedua orang inilah yang akhirnya menurunkan orang Awyu sekarang. Nama Awyu itu sendiri berasal dari ungkapan nenek moyang tadi yang selalu menghendaki akan adanya suatu kehudupan yang harmonis di antara mereka. Kata Awyu itu sendiri berarti Damai.
Kecuali itu ada keterangan lain yang menjelaskan tentang asal-usul suku ini, yakni dari mitos-mitosnya menjelaskan bahwa mereka berasal dari pohon Bayavo dan karena keinginan Samu yang dianggap sebagai salah satu tokoh mitos mereka. Suku ini berada di tengah-tengah dimana suku Jair dan Marind berada disebelah Timur, suku Jaghai disebelah barat dan suku Asmat dan citah di sebelah utara.
Awyu adalah nama suku dari sekelompok masyarakat yang bermukim di daerah bagian barat Kabupaten Merauke. Mereka hidup secara terpisah-pisah menurut klen-klen di antara sungai Digul dan S. Mappi dan disepanjang sungai Gondu sampai kearah utara yang umumnya diliputi oleh banyak sungai dan rawa-rawa yang luas. Kelompok masyarakat ini oleh Boelaars mengatakan sebagai penduduk yang tidak mempunyai napsu perang seperti suku tetangganya suku Jaghai dan Asmat serta Marind yang terkenal sebagai pengayau tulen.
Menuru keterangan yang diperoleh dari orang Awyu bahwa, mereka berasal dari busah air (acho chasi). Dari busah air inilah muncul manusia pertama yang bernama Wouthu (laki-laki) dan Sachasa (perempuan). Kedua orang inilah yang akhirnya menurunkan orang Awyu sekarang. Nama Awyu itu sendiri berasal dari ungkapan nenek moyang tadi yang selalu menghendaki akan adanya suatu kehudupan yang harmonis di antara mereka. Kata Awyu itu sendiri berarti Damai.